Gedung hotel ini dibangun kembali dari bangunan lama yang memiliki fasad melengkung. Bentuk lama ini membuat bangunan hotel menjorok dan tertutup oleh bangunan lain.
Oleh karena itulah, pihak hotel ingin merancang ulang desain bangunan. Salah satu hal yang diinginkan adalah membuat fasad hotel terlihat mencolok, menarik, serta mudah dikenali oleh pejalan kaki.
Bangunan ini didesain menggunakan bahan hijau dan berkelanjutan, seperti lempengan kayu dari toko di sekitar area hotel.
Karena banyaknya lempengan yang tidak terpakai, arsitek dari firma H2 kemudian memanfaatkan bahan itu untuk dibuat menjadi fasad bangunan.
Lempengan kayu tersebut kemudian dikumpulkan dan dibuat menjadi pilar-pilar kayu kecil dengan ukuran yang sama.
Pilar-pilar tersebut kemudian dikombinasikan dengan rangka besi untuk kemudian dikembangkan menjadi semacam modul.
Selain untuk fasad, modul kayu tersebut juga digunakan untuk menghias langit-langit dan interior lobi. Interiornya dihias dengan material yang simpel seperti kayu, pilar kayu, dan lantai batu.
Arsitek juga melengkapi interior dengan berbagai jenis tanaman.
https://properti.kompas.com/read/2019/01/04/133000121/artistik-dan-mudah-dikenali-hotel-berfasad-lempengan-kayu