Seluruh kawasan desa ini dirancang oleh firma arsitek asal Denmark, Nod Architects. Alih-alih memilih arsitektur yang modern, desa ini dirancang agar terlihat seperti kompleks permukiman lawas.
Hasil rancangan Nod Architects berupa sebuah kota kecil dengan bangunan dan kotak yang menyerupai bangunan abad pertengahan dan umum ditemukan di wilayah Landes, sebelah barat daya Perancis.
Desain ini memang sengaja dipilih agar pasien tidak merasa disorientasi selama berada di desa tersebut.
Arsitek Natalie Gregorie mengatakan, seluruh area desa juga dilengkapi dengan jalur pejalan kaki untuk memudahkan navigasi para pasien.
Sebanyak 120 orang pasien yang ditampung di area ini akan memiliki kebebasan untuk berpindah tempat dan bergerak dengan aman di lingkungan sekitar.
Seluruh area akan didesain untuk membantu kemampuan membaca arah, bantalan visual, dan ingatan pasien.
Seluruh pasien yang ditampung di desa ini akan tinggal di rumah-rumah kecil bersama. Setiap rumah akan dikelompokkan ke dalam empat lingkungan.
Tak hanya pasien, desa ini juga akan menjadi rumah bagi 100 penjaga dan 12 sukarelawan yang akan mengatur seluruh kegiatan.
Desa alzheimer ini akan dibuka pada akhir 2019. Seluruh pembangunan menelan biaya hingga 28,8 juta euro atau sekitar Rp 478 miliar.
Proyek pembangunan desa ini mencontoh kawasan Hogeweyk, yang dianggap sebagai desai demensia pertama di dunia.
Lokasinya berada di dekat Amsterdam, Belanda. Di sana, pasien dikelompokkan dalam rumah bersama sesuai dengan latar belakang dan minat mereka.
Selain itu, pasien di desa ini juga akan membantu memasaka, membersihkan diri, serta membeli bahan makanan mereka sendiri.
https://properti.kompas.com/read/2018/12/26/205306021/perancis-bangun-desa-khusus-bagi-penderita-alzheimer