Dalam kunjungan tersebut, Presiden terlihat didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Mensesneg Pratikno.
“Pagi ini melihat progres perkembangan pembangunan waduk. Pertama, Waduk Sukamahi, kedua Waduk Ciawi,” ucap Presiden Jokowi.
Mantan Gubernur DKI itu mengatakan, saat ini perkembangan konstruksi Bendungan Sukamahi telah mencapai 15 persen. Sementara, pembangunan Bendungan Ciawi baru mencapai 9 persen.
“Pembebasan lahan sudah 50 persen dan Insya Allah di bulan Januari sisanya bisa diselesaikan tinggal pembayaran, saya kira progresnya baik,” kata Presiden.
Kedua bendungan memiliki daya tampung 8,13 juta meter kubik dan berfungsi menahan aliran permukaan yang berasal dari daerah hulu Gunung Gede dan Gunung Pangrango selama kurang lebih 4 jam dan mengalirkannya ke Sungai Ciliwung melalui terowongan secara konstan dengan debit rencana Q50.
Kontrak pembangunan Waduk Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 antara Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dengan kontraktor PT Brantas Abipraya-Sacna KSO dengan nilai pekerjaan konstruksi Rp 757,8 miliar melalui kontrak tahun jamak (multi years).
Waduk ini menampung aliran Sungai Cisarua, Sungai Cibogo dan anak Sungai Ciliwung dengan volume tampungan 6,45 juta meter kubik.
Sementara penandatanganan kontrak pembangunan Waduk Sukamahi dengan daya tampung 1,68 juta meter kubik, senilai Rp 436,97 miliar dilakukan pada 20 Desember 2016 dengan kontraktor PT Wijaya Karya-Basuki KSO.
https://properti.kompas.com/read/2018/12/26/094555221/presiden-jokowi-tinjau-bendungan-sukamahi