Dana pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur.
Bertindak sebagai joint mandated bank lead arrangers and bookrunners creditors and agents adalah Bank Mandiri, dan Bank Syarian Mandiri.
Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dony Arsal mengatakan, minat perbankan untuk memberikan pembiayaan terhadap proyek infrastruktur kembali marak setelah krisis 2008.
"Jika dulu dan tahun lalu bank-bank kreditur itu-itu saja, saat ini sudah banyak yang ingin ikut berpartisipasi. Untuk Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, ada 14 bank," kata Donny, di Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Donny menjelaskan, pembiayaan jalan tol sepanjang 99,35 kilometer ini dilakukan dalam dua skema konvensional dan syariah.
Komposisinya, senilai Rp 5,860 triliun dari sejumlah bank konvensional dan Rp 1,3 triliun dari bank syariah.
Sedangkan fasilitas kredit syariah diberikan oleh PT Bank Syariah Mandiri Rp 500 miliar, PT BRI Syariah Rp 100 miliar, PT BNI Syariah Rp 300 miliar, PT BJB Syariah Rp 100 miliar, dan PT Bank Muammalat Indonesia Tbk Rp 300 miliar.
Direktur Utama PT JBS STH Saragi mengungkapkan hingga saat ini perkembangkan fisik proyek jalan tol yang konstruksinya dimulai pada Oktober 2016 lalu, sudah mencapai 77,25 persen dari target 77,23 persen.
Rinciannya, Seksi I sepanjang 22 kilometer sebesar 95,65 persen, Seksi II sepanjang 30,975 kilometer sudah 75,87 persen, dan Seksi III sepanjang 17,300 kilometer sudah menembus 91,16 persen.
Selanjutnya, Seksi IV sepanjang 17,5 kilometer sebesar 67,89 persen, dan Seksi V sepanjang 11,500 kilometer berada pada posisi 64,9 persen.
"Kami targetkan pembebasan lahan rampung seluruhnya pada Januari 2019. Untuk kebutuhan pembebasan lahan ini kami alokasikan Rp 650 miliar, yang sudah terserap sekitar Rp 400 miliar. Dari jumlah ini, yang sudah dibayar pemerintah Rp 300 miliar," papar Saragi.
Jalan tol yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) ini menelan investasi sekitar Rp 9,9 triliun dengan komposisi pendanaan 70 persen pinjaman, dan 30 persen ekuitas perusahaan.
Saragi menargetkan Tol Balikpapan-Samarinda dapat beroperasi pada akhir kuartal I-2019 atau paling lambat awal April 2019 dengan tarif Rp 1.000 per kilometer.
"Jika kelak seluruhnya terbangun, akan dapat memangkas waktu jarak Balikpapan-Samarinda sepanjang 34 kilometer sehingga waktu tempuh yang biasanya 3-4 jam menjadi hanya satu jam," tuntas Saragi.
https://properti.kompas.com/read/2018/12/21/205359521/tol-balikpapan-samarinda-peroleh-kredit-sindikasi-rp-6980-triliun