Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kawasan Seutui di Banda Aceh Tertata, Ekonomi Pun Meningkat

JAKARTA, KOMPAS.com – Selain gencar membangun infrastruktur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga menata perkotaan yang digulirkan secara bersamaan dalam Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

Penataan kawasan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas permukiman kumuh dengan melibatkan peran aktif masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah.

Salah satu keberhasilan penerapan program ini yaitu di kawasan Seutui, Banda Aceh, yang penanganannya menjadi prioritas pada tahun ini.

Daerah ini berada di tepi Sungai Kreung Daroy. Luasnya 38,26 hektar, yang terdiri dari lima gampong/kelurahan, yakni Gampong Neusu Jaya, Neusu Aceh, Sukaramai, Kelurahan Seutui, dan Gampong Lamlagang.

Berbagai pihak terlibat dalam pelaksanaannya, mulai dari tahap perencanaan yang dilakukan secara musyawarah dengan melibatkan Satuan Kerja Cipta Karya Kementerian PUPR, kepala dinas PUPR, camat, dan masyarakat.

Semuanya terlibat untuk mengidentifikasi masalah dan kondisi awal, serta merencanakan infrastruktur yang akan dibangun, termasuk pengadaan lahan.

Implementasi program dengan nilai kontrak Rp 14,11 miliar ini dimulai pada Februari 2018 dan selesai pada November 2018.

“Setelah dilakukan penataan, di samping lebih rapi, masyarakat memiliki ruang terbuka hijau baru sebagai tempat berinteraksi warga. Jadi, selain mengurangi kawasan kumuh, program ini juga menambah ruang terbuka hijau," ucap Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga melalui penjelasan tertulis, Minggu (16/12/2018).

Dia menambahkan, program Kotaku tidak hanya bertujuan membangun infrastruktur lingkungan, tetapi juga meningkatkan perekonomian dan perilaku hidup sehat masyarakat.

Terdapat warung kopi khas Aceh di ujung jalur pedestrian yang selalu ramai dikunjungi warga, terutama pada sore hari.

Danis menuturkan, program Kotaku di Seutui bukan hanya berfokus pada penataan kawasan kumuh, melainkan juga pembangunan sanitasi dan pemenuhan kebutuhan air bersih.

"Kami juga ingin agar sistem sanitasi diperbaiki dan pusat jajanan ditambah bagi para pengunjung sehingga kegiatan ekonomi lokal bisa tumbuh" ucapnya.

Selain itu, imbuhnya, pepohonan di sepanjang jalur pedestrian juga perlu ditambah untuk menambah kenyamanan ruang publik di kawasan itu.

Sebagai informasi, penataan kawasan Seutui terdiri atas pembangunan jalur pedestrian sepanjang 1,7 kilometer, pembangunan 3 unit jembatan, pemasangan penerangan jalan umum 132 titik, dan pembuatan Taman Kreung Daroy.

Melalui contoh penataan kawasan yang baik dan menguntungkan warga setempat, diharapkan pemerintah daerah semakin termotivasi untuk mengurangi kawasan kumuh dalam rangka program 100: 0: 100.

https://properti.kompas.com/read/2018/12/16/210941821/kawasan-seutui-di-banda-aceh-tertata-ekonomi-pun-meningkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke