Infrastruktur transportasi ini diharapkan merangsang pertumbuhan industri jasa di wilayah Timur Laut.
Diperkirakan setidaknya 2 juta pengunjung China akan membanjiri wilayah tersebut setiap tahun.
Ketua Kamar Dagang Udon Thani, Swat Teerattananukulchai, mengatakan, jaringan kereta cepat yang menghubungkan Kunming di China dan Vientiane di Laos itu akan memberi perubahan besar pada sektor jasa di wilayah sekitarnya, termasuk Udon Thani di Thailand yang berbatasan langsung dengan Vientiane.
Sesuai rencana, hotel-hotel baru, restoran, dan jasa pelayanan lain akan dikembangkan untuk melayani datangnya pengunjung asing, terutama dari China.
"Ada 2 juta orang China akan mengunjungi Laos yang selama ini tidak bisa datang ke sana karena tidak ada fasilitas pendukung dan kurangnya infrastruktur transportasi antara Laos dan Thailand," tutur Swat, seperti diberitakan Bangkok Post, Jumat (14/12/2018).
Dia menambahkan, Bandara Udon Thani sedang ditingkatkan pembangunan fisiknya agar bisa melayani hingga 7 juta penumpang pada 2022, naik dari sebelumnya hanya 2,7 juta penumpang.
Selain itu, sektor swasta di Udon Thani pun dalam tahap pengembangan kawasan industri dengan total investasi 4 miliar baht atau sekitar Rp 1,7 triliun.
Saat ini progres pekerjaannya sekitar 60 persen dan diharapkan bisa selesai lalu beroperasi pada 2021.
Melalui kehadiran kereta cepat itu, Swat juga memperkirakan perdagangan di daerah perbatasan akan meningkat 10 persen pada 2021, dari sebelumnya 500 miliar baht atau sekitar Rp 222 triliun pada 2018.
Terkait dengan itu, Menteri Transportasi Thailand Arkhom Termpittayapaisith menuturkan, hasil dari pertemuan kabinet pada Kamis kemarin menyetujui percepatan jalur rel ganda sepanjang 167 kilometer yang menghubungkan Khon Kaen dan Nong Khai.
Proyek senilai 26,6 miliar baht atau lebih kurang Rp 11,5 triliun ini dijadwalkan selesai pada 2022.
Rute tersebut berfungsi sebagai penghubung dengan jaringan kereta api berkecepatan tinggi Kunming-Vientiane ke Provinsi Nong Khai.
Di samping itu, pemerintah juga memerintahkan instansi terkait untuk mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi di lima provinsi, yaitu di Nong Khai, Udon Thani, Nong Bua Lam Phu, Bung Kan, dan Loei.
Sektor swasta pun dilibatkan untuk mengembangkan proyek infrastruktur senilai 7 miliar baht atau setara Rp 3,1 triliun ini yang akan berlangsung dari 2019 sampai 2022.
https://properti.kompas.com/read/2018/12/14/123000421/mulai-2021-dua-juta-orang-china-banjiri-laos-