TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, hadirnya hunian berkonsep transit oriented development (TOD) dapat menjadi solusi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan menekan angka kemacetan.
Hal itu diungkapkan saat kegiatan groundbreaking proyek apartemen TOD di Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan, Senin (10/12/2018).
Selain di sana, juga dilaksanakan groundbreaking untuk proyek serupa di Stasiun Jurangmangu dan Stasiun Cisauk.
"Ini efisien sekali, sehingga para pekerja tidak jauh dari moda transportasi," kata Basuki.
Ketiga proyek tersebut digarap oleh tiga perusahaan pelat merah, yaitu Perum Perumnas, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya (Persero).
Menurut Basuki, pembangunan tersebut juga turut mendorong capaian program satu juta rumah, yang pada tahun ini diklaim telah melebihi target.
Saat ini, capaian program unggulan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla itu telah mencapai 1.041.323 unit.
"Dari segi ukuran pun menurut saya bagus, ada tipe 32 dan 70. Jadi tidak ada lagi tipe 21, minimal 32. Itu saya kira cukup bagus untuk bisa jadi tempat hunian," ungkap Basuki.
Pemerintah, kata Basuki, juga akan membantu perusahaan pelat merah dalam pembangunan proyek tersebut.
Salah satunya yakni dengan membangunkan jalur fly over yang kelak akan digunakan sebagai jalur menuju lokasi apartemen.
Dengan bantuan itu, diharapkan alokasi unit bagi MBR dapat ditambah.
"Oke saya bikin, tapi costnya tambahkan untuk MBR. Satu tower 25-30 persen. Sehingga mengurangi biaya produksi, dan tambah kesempatan untuk MBR," ujarnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan, terlaksananya groundbreaking ini membuktikan adanya sinergi bukan hanya antar BUMN, tetapi juga sinergi antar kementerian dan lembaga.
"Kami berharap masyarakat penghuni Rusun ini nantinya juga memanfaatkan transportasi publik guna mengurangi pemakaian kendaraan pribadi baik mobil atau motor, sehingga mengurangi kemacetan dan polusi udara," papar Rini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan dengan terlaksananya pembangunan TOD merupakan salah satu langkah konkrit untuk mengatasi persoalan transportasi di Jabodetabek.
Kementerian Perhubungan juga akan melakukan pembenahan terhadap sejumlah stasiun. Ini tidak lepas dari upaya antisipatif terus bertambahnya penumpang kereta commuter.
Untuk diketahui, ada 10.783 unit apartemen nempel stasiun yang akan dibangun pada ketiga proyek tersebut.
Pembangunan Rusun TOD Rawa Buntu dilakukan Perum Perumnas di atas lahan seluas 24.626 meter persegi sebanyak 6 menara dengan total hunian sebanyak 3.632 unit.
Pada tahap pertama dibangun sebanyak 3 menara terdiri dari 1.816 unit terbagi menjadi 330 hunian subsidi dan 1.486 hunian non subsidi.
Kemudian, Rusun TOD Jurangmangu, dibangun PT Hutama Karya (Persero) di atas lahan seluas 4,6 Ha sebanyak 4.510 unit yang juga terdiri atas 6 menara.
Terakhir Rusun TOD Cisauk, Kabupaten Tangerang dikerjakan oleh oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebanyak 2.641 unit yang terbagi dalam 6 menara dengan tahap pertama dibangun 832 unit terbagi menjadi 300 unit hunian subsidi dan 532 unit hunian non subsidi.
https://properti.kompas.com/read/2018/12/11/110000021/tod-solusi-kemacetan-dan-hunian-murah-mbr