Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kampus di Thailand Manfaatkan Kontainer sebagai Ruang Kelas

Melansir situs ISDSI, penggunaan kontainer bertujuan agar bangunan baru kampus menjadi tempat belajar sekaligus ruang bersama bagi komunitas.

Kampus baru ini menggunakan 17 buah kontainer untuk bangunan utama dan beberapa kontainer kecil untuk bangunan tambahan. Kontainer-kontainer tersebut didatangkan dari sebuah pelabuhan di Bangkok.

Beberapa bagian kontainer yang tidak digunakan, difungsikan kembali sebagai pintu dan jendela. Pada saat membangun, blok-blo kontainer tersebut harus dipotong dan dilas untuk membuat beberapa ruang.

Pemanfaatan kontainer sebagai bahan bangunan juga meminimalisasi penggunaan material beton. Material ini hanya digunakan sebagai fondasi untuk meletakkan setiap kontainer.

Pencahayaan di dalam ruang kelas menggunakan LED. Namun, gedung ini juga memaksimalkan penggunaan cahaya alami dari luar.

Untuk menangkal suhu panas, seluruh kontainer diberi lapisan insulasi. Selain itu, area parkir kampus juga hanya diberi kerikil untuk menyerap air hujan.

Setiap tahun, kapal-kapal ini membawa 1,7 miliar ton kargo. Hal ini kemudian menimbiulkan pertanyaan, apa yang terjadi pada kargo-kargo yang sudah tidak lagi digunakan?

Melansir World Economic Forum, kontainer tersebut banyak digunakan kembali menjadi bangunan. Bahkan peritel sekelas Starbucks juga membangun beberapa gerainya dengan material ini.

Pihak kampus juga mengatakan, penggunaan kontainer mampu mengurangi ketergantungan bangunan pada beton.

Menggunakan bahan ini juga mengurangi enegi yang harus digunakan untuk mendaur ulang baja bekas.

https://properti.kompas.com/read/2018/12/01/130255521/kampus-di-thailand-manfaatkan-kontainer-sebagai-ruang-kelas

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke