Organisasi yang beranggotakan 3.000-an orang ini menggelar seminar nasional tentang Application of Waste to Energy Technology: Developing Scientific, Business and Renewble Energy Policy di Jakarta.
Menurut Ketua IKA FT USU Jabodetabek Nasri Sebayang, kemajuan teknologi pengolahan sampah dapat menghasilkan energi seperti bahan bakar cair, gas, bahkan sebagai pembangkit energi listrik.
Konsep ini dikenal dengan Waste to Energy (W2E), yaitu mengubah sampah menjadi energi. Kegiatan ini sebagai bentuk partisipasi organisasi pada masalah lingkungan hidup dan konservasi energi.
"Masalah sampah terutama di kota besar menjadi perhatian kami, lalu memikirkan bagaimana cara mengelolanya. Solusinya adalah dengan W2E," kata Nasri kepada Kompas.com, yang dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Sabtu (24/11/2018).
Namun begitu Nasri menyadari, W2E bukanlah hal mudah. Ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan yaitu, ketersediaan teknologi yang handal, bentuk bisnis dan keekonomian, serta kebijakan tentang energi terbarukan.
"Seminar ini merupakan upaya membangun kesadaran terhadap lingkungan hidup dan konservasi energi sekaligus," ucap Nasri.
Ketua Organizing Committee Andi Akmal Amnur menambahkan, pasca seminar akan terbangun kolaborasi antara teknologi, bisnis dan kebijakan sebagai dasar pengembangan W2E di tanah air.
Andi bilang, acara mereka diikuti unsur pemerintah kota, pelaku usaha, pemerintah, perguruan tinggi, peneliti, dan stakeholder.
Sebagai pembicara kunci adalah Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Djoko Rahardjo Abumanan, Direktur Bisnis Regional Jawa BagianTimur, Bali, dan Nustra PT PLN (Persero).
Pembicara lainnya adalah Surya Darma selaku Ketua Masyarakat Energi Baru Terbarukan Indomesia (METI), Budi Mulyono sebagai Vice President Energo Alternatif PT PLN (Persero).
Untuk aspek teknologi hadir Kim Kanglyen dari Weepel Group Co, Ltd, Korea Selatan, Hari Yurismono selaku Kepala Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Desain BPPT, dan Widiatmi Sih Winanti sebagai Kepala Program Pembangunan Pilot Project PLTSa BPPT.
Dari sisi bisnis dan supporting hadir Maxientius Trisambodo dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Nazaruddin Matondang selaku Ketua Prodi Pasca Sarjana Teknik Industri USU, dan Irvan sebagai Wakil Dekan Fakultas Teknik USU.
"Seratusan orang lebih jadi peserta, ditutup dengan pembacaan hasil seminar Prof Darwin Sebayang yang juga alumni fakultas teknik USU," ucap Andi.
https://properti.kompas.com/read/2018/11/25/060000021/ikatan-alumni-ft-usu-gelar-seminar-waste-to-energy-