Hal ini dibuktikan dengan terjualnya 6 unit Mastery saat dirilis secara resmi di Kota Pahlawan tersebut, pada Sabtu (17/11/2018).
Mastery merupakan mahakarya terbaru Crown Group yang dirancang tiga arsitek ternama Kengo Kuma, Koichi Takada, dan Silvester Fuller.
"Penjualan 6 unit ini baru sementara, belum direkapitulasi seluruhnya. Masih banyak peminat dengan peluang closing tinggi," ujar Direktur Crown Group Kenny Seraphine saat berbincang dengan Kompas.com.
Penjualan apartemen yang berada di kawasan Waterloo, Sydney, Australia ini serentak dilakukan di Sydney, Jakarta, dan Surabaya.
Khusus pasar Surabaya, dari total 6 unit yang terjual, dua di antaranya merupakan tipe tiga kamar tidur. Sementara empat lainnya berdimensi dua kamar tidur.
Harga yang dibanderol untuk dua kamar tidur sekitar Rp 13 miliar dan tiga kamar tidur Rp 18,220 miliar.
"Harus diakui, orang-orang Surabaya sangat jeli dan teliti. Mereka ingin mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang properti yang akan dibeli," tambah Jefry.
Namun demikian, ketika mereka sudah mendapatkan informasi yang cukup dan yakin terhadap reputasi pengembang serta kualitas produk, properti dengan dimensi terluas pun akan mereka beli.
"Tadi sepasang suami istri ada yang serius bertanya tentang tipe griya tawang (penthouse), yang harganya menyentuh angka Rp 38,6 miliar hingga Rp 48,3 miliar," sebut Jefry.
Sejauh ini, imbuh Jeffry, mereka membeli dengan skema tunai dan mortgage perbankan. Di antaranya HSBC, Maybank, dan CIMB Niaga.
Cicilan
Menurut Jefry, konsumen yang membeli dengan skema KPA, justru semakin diuntungkan. Ilustrasinya begini, dengan suku bunga 4,5 persen, cicilan 806 dollar Australia atau setara Rp 8,6 juta per minggu.
"Dengan pasar sewa sekitar 950 dollar Australia atau Rp 11 juta per minggu, konsumen masih mendapatkan keuntungan Rp 2,4 juta per minggu," jelas Jefry.
"Tapi, lebih banyak lagi yang beli untuk digunakan anak-anaknya yang bersekolah di sana," tambah Kenny.
Dari pengalaman penjualan apartemen milik Crown Group sebelumnya, pembeli asal Indonesia dari Kota Surabaya dan Jakarta, selalu menempati posisi kedua setelah China.
Catatan tahun sebelumnya, konsumen Indonesia membeli 30 unit. Nah, untuk Mastery ini, dalam sehari penjualan, Crown Group menargetkan 10 unit.
CEO Crwon Group Iwan Sunito meyakini, Mastery bakal menjadi tengara Kota Sydney untuk berkompetisi dengan kota-kota besar lainnya di dunia.
Dipilihnya legenda dan maestro Tokyo, Kengo Kuma, untuk mendesain Menara C dengan 19 lantai tak lain karena Mastery adalah signature project dari Crown Group.
"Kengo memiliki ide unik desain eksterior 'hutan susun' yang didominasi kayu untuk merevolusi cakrawala Waterloo," kata Iwan, Jumat (19/10/2018).
Tiga menara hunian lain menampilkan karya Koichi Takada, sementara menara hunian kelima dan terakhir dikerjakan oleh Sylvester Fuller, arsitek ternama asal Australia.
Mastery terdiri dari 384 unit dengan konstruksi ditargetkan rampung tiga tahun kemudian.
https://properti.kompas.com/read/2018/11/17/202530321/orang-surabaya-beli-apartemen-sydney-rp-12-miliar-rp-18-miliar-per-unit