Kecenderungan untuk mendapatkan hiburan dan kesenangan secara instan, seperti nongkrong, belanja, hingga jalan-jalan ke luar negeri masih menjadi prioritas.
General Manager Marketing Rumah123 Fanny Meilana mengatakan, memiliki rumah membutuhkan perencanaan yang matang dan panjang.
Hal itulah yang terkadang membuat generasi milenial enggan menjadikan kepemilikan rumah sebagai salah satu daftar atau listing kebutuhan pokok mereka.
"Sebenarnya bukan malas, tapi lebih karena terlalu banyak gangguan untuk lebih mendapatkan instant leisure," kata Fanny kepada Kompas.com, Rabu (14/11/2018).
Adapun perencanaan yang dimaksud seperti persiapan uang muka, pembangunan rumah bila yang dibeli adalah hunian baru, hingga pengumpulan uang untuk mengisi furnitur rumah itu sendiri.
"Denganinstant leisure ini distraksinya jadi lebih kuat. Tiap pulang kantor diajak ngopi (keluar) Rp 100.000, week end apa," kata Fanny.
"Sekarang week end kan enggak cuma nge-mall, banyak banget pilihannya. Segala macam konser, acara, atau teman-temannya liburan, jadi bukan malas," imbuh dia.
Karena itu, perlu ada pihak-pihak yang rajin mengingatkan generasi milenial untuk membeli rumah. Bagaimanapun rumah adalah kebutuhan pokok yang pada suatu saat akan dibutuhkan generasi milenial.
https://properti.kompas.com/read/2018/11/15/123059021/rumah-tidak-masuk-daftar-prioritas-generasi-milenial