Beberapa megaproyek bahkan masih tetap berlangsung, meski Norman Foster telah menangguhkan perannya dalam pembangunan megapolitan menyusul mencuatnya kasus pembunuhan kolumnis New York Times, Jamal Kashoggi.
Beberapa proyek juga masih berjalan, salah satunya adalah pembangunan Jeddah Tower yang merupakan calon pencakar langit tertinggi di dunia. Gedung ini diproyeksikan rampung pada 2020 mendatang.
Selain itu, ada beberapa megaproyek lain, baik yang sudah selesai, maupun yang masih dalam tahap perencanaan. Proyek-proyek ini diprediksi akan mengubah wajah Saudi menjadi semakin modern, seperti:
Neom direncanakan akan menjadi salah satu megapolitan yang ada di negara ini. Kota baru ini dibangun di atas lahan seluas lebih dari 25.000 meter persegi.
Kota ini juga dirancang untuk menjadi kawasan perdagangan dengan pemerintahan dan peraturan khusus.
Fase pertama konstruksi kota ini dimulai pada 2025 mendatang. Jika kelak selesai dibangun, kota ini akan menjadi salah satu tempat yang mengintegrasikan penggunaan teknologi, seperti penggunaan taksi tanpa awak dan penerapan energi terbarukan dalam setiap aspek kehidupan di kota.
Namun sekali lagi, skandal pembunuhan Kashoggi telah membuat satu dari 18 penasihat pembangunan kota, yakni Norman Foster telah mengundurkan diri.
Fasilitas ini akan menjadi pusat riset dan studi bagi para peneliti internasional dalam hal pengembangan energi terbarukan, meski Saudi kini merupakan salah satu produsen minyak terbesar.
Lima bangunan yang terkoneksi didesain dengan bentuk heksagonal seperti sarang lebah. Struktur ini memudahkan pengembangan gedung di masa depan.
Pembangunan sistem ini sekaligus menjadi proyek untuk meningkatkan angka pejalan kaki di negara tersebut.
Urban Heritage Administration Centre
Saudi juga sedang membangun pusat pelestarian di distrik Turaif di Diriyah.
Tempat ini dulunya digunakan sebagai rumah tinggal keluarga Kerajaan Arab Saudi.
Bangunan ini dirancang oleh firma arsitek Zaha Hadid di atas tanah seluas 8.780 meter persegi.
Fasilitas ini difungsikan untuk menyimpan dan melindungi benda-benda arkeologi dari situs oasis bersejarah Saudi.
Situs ini ditemukan di sepanjang Sungai Wai Hanifah.
King Abdulaziz Center for World Culture
King Abdulaziz Center for World Culture merupakan gedung yang dibangun khusus untuk menampilkan karya seni dan pertunjukan budaya.
Gedung pusat budaya Saudi ini didirikan di lahan seluas 100.000 meter persegi. Di dalamnya terdapat beberapa ruangan seperti auditorium, bioskop, perpustakaan, aula pameran, museum, serta ruang arsip.
Bangunan yang dirancang oleh firma arsitek Snøhetta ini, juga telah menjadi tempat pameran bagi beberapa karya seni dari Brooklyn Museum of Art dan LACMA.
Museum nantinya akan menjadi salah satu destinasi bagi jemaah yang berkunjung ke tanah suci.
Pembangunan museum bertujuan untuk menambah pemahaman tentang iman Islam bagi para peziarah. Namun hingga kini, belum ada informasi pasti kapan pembangunan museum akan rampung.
https://properti.kompas.com/read/2018/11/14/160000321/megaproyek-ini-jadikan-arab-saudi-lebih-modern