Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studio China Ciptakan Perabot dari Limbah Keramik

Studio ini memilih untuk membuat perabot yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari. Tujuannya agar hal ini dapat membantu banyak orang untuk lebih mengetahui tentang asal muasal kepingan furnitur yang digunakan.

Bahan baku furnitur ini terbuat dari campuran pecahan keramik serta beton. Untuk membuat perabotan, campuran beton dan keramik dituang ke dalam cetakan lalu dibiarkan. Setelah kering, campuran ini kemudian diberi warna sesuai keinginan.

Bukan hanya limbah keramik, Bentu juga sudah bereksperimen dengan berbagai material lain seperti semen, teraso, bekas pipa industri, minyak, bahkan kotoran hewan yak.

Lebih lanjut, studio ini juga berencana untuk membuat kotoran yak yang dapat tergedegradasi menjadi perabot.

Upaya ini merupakan salah satu cara untuk menghemat sumber daya, mengurangi konsumsi energi, serta memperkenalkan bahan daur ulang dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami bahkan sudah mencoba meregenerasi bahan lain, seperti abu dari tulang hewan dan jerami," lanjut Bentu.

Sebelum ini, Bentu juga sudah menerapkan teknik daur ulang limbah dan memadukannya dengan ubin lama untuk menciptakan tekstur bergaya teraso.

Ubin tersebut berasal dari Kota Foshan di China, yang juga merupakan salah satu pusat industri di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Kota Chazhou merupakan sentra industri keramik terbesar di dunia. Sebesar 70 persen produk keramik dipasok dari wilayah ini.

Meski permintaan setiap tahun meningkat, namun hal berbanding lurus dengan jumlah limbah yang dihasilkan.

Untuk itu, salah satu cara mengurangi keberadaan limbah industri ini adalah dengan mendaur ulang kembali.

Pabrik-pabrik daur ulang kini mulai menggantikan beberapa pabrik di dalam kota. Bentu Design berharap, dengan terciptanya furnitur daur ulang ini dapat mengurangi limbah keramik yang harus dibuang.

https://properti.kompas.com/read/2018/11/07/070000021/studio-china-ciptakan-perabot-dari-limbah-keramik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke