Potongan pidato yang menyinggung tentang "Tampang Boyolali" tersebut sempat viral dan menuai rekasi dari berbagai lapisan masyarakat.
Potongan kalimat dalam pidato Prabowo sebagai berikut:
"...dan saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (Betul, sahut hadirin yang ada di acara tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini."
Namun tahukan Anda bahwa Kabupaten di Jawa Tengah ini memiliki beragam pesona?
Selain pemandangan alamnya, Boyolali juga terkenal sebagai salah satu sentra produksi susu terbesar di Jawa.
Tak hanya itu, Boyolali kini juga mulai dikenal dengan bangunan-bangunan ikoniknya, seperti:
Sapi Ndekem
Lingkungan pusat pemerintahan Kabupaten Boyolali memiliki daya tarik tersendiri. Tak hanya berfungsi sebagai tempat kegiatan para pemangku jabatan, tempat ini juga menarik minat masyarakat.
Di tempat ini terdapat bangunan ikonik sapi raksasa atau yang dinamakan Sapi Ndekem. Bangunan yang aslinya bernama Gedung Lembu Sora ini dibangun di lahan seluas 18x12 meter.
Di dalam "perut" sapi terdapat ruangan seperti gedung bioskop. Di sini, pengunjung dan tamu dapat menyaksikan video singkat mengenai potensi yang ada di Kabupaten Boyolali, baik di bidang pariwisata, pendidikan, infrastruktur, dan potensi-potensi lainnya.
Keberadaan monumen susu ini menggantikan ikon kota sebelumnya, yakni Tugu Jam.
Kehadiran monumen berbentuk susu ini memang ditujukan untuk menguatkan kesan Boyolali sebagai Kota Susu sekaligus mempercantik pusat kota.
Bentuk botol dan gelas dibuat dari bahan fiber. Sedangkan bentuk air susu yang mengalir akan dibuat dari material akrilik. Selain itu, monumen susu ini akan dikelilingi oleh beberapa gentong susu untuk menguatkan kesan segar.
Dilansir dari Tribun Jateng, pembangunan monumen ini menelan biaya hingga Rp 1,6 miliar yang dilaksanakan selama empat bulan, dimulai sejak Juli dan selesai pada Oktober 2018.
DOME Convention Hall
Gedung Serbaguna Balai Sidang Wahesa atau DOME Convention Hall ini merupakan gedung pertemuan dengan desain unik di Boyolali.
Gedung pertemuan ini dibangun dengan bentuk kubah. Uniknya, struktur gedung dirancang dengan bentuk panggung.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, Balai Sidang Mahesa tak hanya difungsikan sebagai gedung pertemuan saja, namun juga dapat digunakan untuk berebgai kegiatan, seperti pameran, kesenian, maupun acara-acara lain.
Bangunan yang disebut Gedung Putih ini sering digunakan sebagai salah satu spot swafoto warga.
Menurut Bupati Boyolali, Seno Samudro, pembangunan rumah ibadah ini bertujuan untuk mewujudkan kerukunan umat beragama. Kelima rumah ibadah tersebut antara lain, masjid, gereja, pura, dan wihara.
Tak hanya sekedar simbiol, kelima rumah ibadah ini juga digunakan untuk peribadatan masyarakat Boyolali.
Museum R Hamong Wardoyo
Bangunan dua lantai ini menjadi tempat wisata sekaligus edukasi mengenai sejarah dan keadaan Kabupaten Boyolali.
Atap museum dirancang dnegan bentuk piramidan dan terbuat dari kaca. Hal ini membuat gedung museum menjadi salah satu satu bangunan ikonik di Boyolali.
Ruangan museum dihiasi dengan berbagai macam ornamen dari kayu. Tangga yang menghubungkan antar lantai dibuat spiral.
Selain itu, di sepanjang selasan tangga, pengunjung dapat menikmati sajian foto-foto suasana Kabupaten Boyolali dalam berbagai sudut.
https://properti.kompas.com/read/2018/11/03/172018821/tahukah-anda-boyolali-punya-6-bangunan-ikonik