Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Naturalisasi, Anies Tak Kunjung Hadir Penuhi Panggilan Dirjen SDA

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengubah kebijakan normalisasi 13 sungai di Jakarta dengan naturalisasi.

Proyek normalisasi sendiri sudah dimulai di Sungai Ciliwung sejak 2012, saat Presiden Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur DKI.

Banjir besar yang terjad saat itu membuat Kementerian PUPR dan Pemprov DKI melebarkan dan membeton sungai tersebut.

Namun, setahun sejak Anies dilantik sebagai Gubernur DKI, hingga kini tak kunjung menyambangi Kementerian PUPR untuk membahas naturalisasi yang digagasnya tersebut. Sekali pun, Kementerian PUPR telah melayangkan dua kali panggilan terhadapnya.

"Ini kami sudah membuat undangan untuk koordinasi, saya juga enggak ngerti apa yang dimaksud dengan naturalisasi. Makanya kami undang," kata Direktur Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi di kantornya, Kamis (1/11/2018).

"Ternyata tidak ada yang hadir. Yang hadir hanya satu staf dan ternyata enggak ngerti juga," imbuh dia.

Bila melihat penjelasan yang ramai di sosial media, Hari menambahkan, konsep naturalisasi hanya mendiamkan air yang datang di suatu wilayah hingga meresap, sebelum akhirnya dialirkan kembali ke laut.

Namun, menurut dia, gagasan tersebut masih belum jelas dan tidak terperinci.

"Kalau dulu saya ngerti (naturalisasi) itu pindah warga negara. Kami enggak ngerti, bahkan Pak Menteri (Basuki Hadimuljono) juga enggak ngerti naturalisasi itu," sebut Hari.

Hari pun berharap, Anies dapat datang langsung menjelaskan konsep naturalisasi yang digadang-gadang dapat menjadi solusi mengatasi banjir Jakarta tersebut.

Paling tidak, ada pejabat selevel kepala dinas yang dapat menjelaskan hal tersebut ke pemerintah pusat.

https://properti.kompas.com/read/2018/11/01/193914221/soal-naturalisasi-anies-tak-kunjung-hadir-penuhi-panggilan-dirjen-sda

Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

[POPULER PROPERTI] Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Daftar Rumah Subsidi Terjangkau di Kabupaten Trenggalek

Daftar Rumah Subsidi Terjangkau di Kabupaten Trenggalek

Perumahan
Dapat Perintah Prabowo, Kementerian PU Usahakan Diskon Tarif Tol Lebaran

Dapat Perintah Prabowo, Kementerian PU Usahakan Diskon Tarif Tol Lebaran

Berita
112 Rumah Rp 400 Jutaan di Kawarang Terjual dalam Sehari

112 Rumah Rp 400 Jutaan di Kawarang Terjual dalam Sehari

Perumahan
Jombang: Solusi Rumah Subsidi dengan Harga Terjangkau

Jombang: Solusi Rumah Subsidi dengan Harga Terjangkau

Perumahan
Panjang Jalan Nasional 2025 Tak Bertambah akibat Efisiensi Anggaran

Panjang Jalan Nasional 2025 Tak Bertambah akibat Efisiensi Anggaran

Berita
Anda Mencari Rumah Subsidi? Tengoklah Sampang, Harga Rp 151 Juta

Anda Mencari Rumah Subsidi? Tengoklah Sampang, Harga Rp 151 Juta

Perumahan
MLFF Tak Kunjung Terlaksana, Kementerian PU Fokus Bereskan Tata Kelola

MLFF Tak Kunjung Terlaksana, Kementerian PU Fokus Bereskan Tata Kelola

Berita
Ditantang Pengembang Segera Lakukan Audit, Ara Andalkan BPK

Ditantang Pengembang Segera Lakukan Audit, Ara Andalkan BPK

Berita
Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Hunian
Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Hunian
Lampaui Target, 'Marketing Sales' Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Lampaui Target, "Marketing Sales" Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Berita
Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke