JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil Presiden Sandiaga Uno ingin menggratiskan tarif tol yang sudah lama beroperasi, bila ia terpilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti.
Menurut dia, jalan tol yang bisa digratiskan adalah yang sudah berusia di atas 30 tahun. Namun, tentu harus mengikuti skema aturan yang berlaku.
"Untuk tol-tol yang barus memang harus dikenakan tarif. Tapi untuk yang sudah balik modal 30 tahun, sesuai dengan bisnis returnnya atau keuntungannya sudah didapat mungkin layak digratiskan," kata Sandiaga saat ditemui usai berkampanye di Kantor Soneta Records, Minggu (28/10/2018).
Merujuk data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), maka hanya ada dua ruas tol yang akan berakhir masa konsesinya dalam waktu dekat.
Keduanya yaitu Tol Cawang-Tanjung Priok-Jembatan Tiga Pluit (Wiyoto Wiyono) yang dioperasikan PT Citra Marga Nushaphala Persada Tbk.
Tol sepanjang 27,05 kilometer ini akan berakhir konsesinya pada 2025 setelah mulai beroperasi pada 1989 lalu.
Kemudian, Tol Pondok Aren-Serpong sepanjang 7,25 kilometer yang dikelola PT Bintaro Serpong Damai. Setelah beroperasi pada 1999, konsesi tol ini berakhir pada 2028.
Adapun tol pertama yang dimiliki Indonesia, yaitu Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) yang dikelola PT Jasa Marga (Persero) Tbk baru akan berakhir masa konsesinya pada 2044.
Hal ini disebabkan adanya perubahan status Jasa Marga sebagai badan usaha pada 2005 lalu, sehingga menyebabkan masa konsesinya bertambah.
Sementara, mayoritas tol lain akan berakhir masa konsesinya setelah tahun 2040, seperti Tol Bali Mandara, Tol Semarang ABC, Tol Jakarta-Tangerang, dan Tol Jakarta-Cikampek.
https://properti.kompas.com/read/2018/10/30/213000021/sandiaga-ingin-gratiskan-tol-lama-mana-yang-konsesinya-segera-habis-