Menara kelima ini dinamai The Fifth at Marigold yang dikembangkan seluas 10 hektar. Dirancang terbatas hanya 91 unit, The Fifth at Marigold berpanorama Botanical Park View.
Untuk tahap perdana, Bumi Parama Wisesa hanya memasarkan 54 unit dengan tawaran 6 varian tipe, mulai dari satu kamar tidur seluas 50,6 meter persegi hingga tiga kamar tidur seluas 132,28 meter persegi.
Direktur PT Bumi Parama Wisesa Theodore Chuang mengatakan, The Fifth at Marigold diluncurkan setelah menara perdana dan kedua habis terserap pasar, dan menara ketiga terjual 80 persen.
"Penerimaan pasar sangat baik, meski kondisi ekonomi masih belum pulih. Sebanyak 60 persen tahap pertama The Fifth at Marigold sudah dipesan konsumen," kata Chuang dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com.
Dengan harga perdana Rp 1,6 miliar untuk unit terkecil, dan Rp 4 miliar untuk ukuran terluas, Bumi Parama Wisesa menargetkan pendapatan penjualan senilai Rp 200 miliar.
Selain apartemen, Bumi Parama Wisesa juga mengembangkan tiga klaster hunian dengan total rumah mencapai lebih dari 500 unit. Saat ini telah dua klaster dipasarkan, yakni Lancewood dan Lakewood.
Terdapat unit berdimensi 220 meter persegi untuk luas tanah dan 334 meter persegi luas bangunan hingga 400/131 meter persegi.
Harga yang dibanderol untuk rumah tapak berkisar Rp 8 miliar hingga Rp15 miliar dengan posisi penjualan, terserap habis untuk Lancewood, dan 50 persen Lakewood.
Kawasan Nava Park sendiri dikembangkan dengan mengombinasikan residensial, resor danau, fasilitas rekreasi, penghijauan, dan gaya hidup.
Perkembangan pembangunan Nava Park diklaim signifikan dengan telah hadirnya Country Club 2,5 hektar, Botanical Park yang memasuki 70 persen tahap penyelesaian, dan persiapan pembangunan terowongan jalan tembus ke Green Office Park.
https://properti.kompas.com/read/2018/10/30/170918721/lansir-menara-kelima-marigold-bumi-parama-bidik-rp-200-miliar