Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Turin akan Bangun Gunung Buatan Penyerap Karbon

Di Turin, Italia, arsitek Angelo Renna merencanakan membangun sebuah gunung yangd apat menyerap karbon dioksida dari udara. 

Renna mengembangkan ide untuk membuat gunung buatan bagi SUCCES, sebuah proyek yang diinisiasi UK Engineering and Physical Sciences Research Council (EPSRC).

Dia bekerja sama dengan ahli geologi, teknisi, dan ahli ekologi untuk mengembangkan jenis tanah yang dapat digunakan untuk menyerap karbon dioksida dari udara secara optimal.

Tanah yang akan digunakan merupakan hasil dari galian dari bekas konstruksi jalur kereta.

Jalur ini akan menghubungkan wilayah utara Italia dengan Kota Lyon di Perancis.

"Gunung setinggi 90 meter ini akan mampu menyerap karbon dioksida dari atmosfir," ujar Renna.

Rencananya, akan ada sekitar 6 juta ton tanah yang akan disingkirkan selama konstruksi jalur kereta.

Menurut riset dari SUCCES, tanah di wilayah jalur kereta ini merupakan jenis yang paling baik dalam menyerap karbon dioksida.

Kota Turin merupakan salah satu tempat industri. Keberadaan gunung buatan ini dihadarapkan mampu membersihkan kota dari hasil industri dan lalu lintas kendaraan.

Lebih lanjut, pembuatan gunung ini akan mampu menyerap karbon dioksida sebesar 935 ton per tahun.

Turin merupakan salah satu kota dengan tingkat polusi paling tinggi di Eropa. Berdasarkan laporan dari World Health Organization (WHO), udara di Kota Turin mengandung konsentrasi partikel hungga 39 mikrogram per meter kubik.

Polusi ini semai bertambah buruk dengan kondisi kota yang berada di lembah PO. Hal ini mengakibatkan udara terjebak di ata skota dan sulit untuk keluar.

Selain difungsikan sebagai pembersih udara kota, gunung buatan ini juga akan menjadi salah satu taman. Penduduk kota juga bisa menikmati pemandangan gunung yang ditumbuhi oleh berbagai tanaman.

Proyek pembangunan alat yang mampu menyerap karbon dioksida ini merupakan salah satu solusi yang mulai digemari.

Selain gunung buatan, alat penyerap polusi dari udara juga dirancang di China, yakni dengan membangun menara penyerap karbon.

https://properti.kompas.com/read/2018/10/28/222701321/turin-akan-bangun-gunung-buatan-penyerap-karbon

Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke