Dibanderol Rp 72 juta per unit, kamar kapsul makin banyak digunakan di berbagai tempat penginapan.
"Harga tersebut satu set atas dan bawah. Itu untuk di Jakarta," ucap Direktur di perusahaan distributor produk Capsule Indonesia Hianto kepada Kompas.com pada pameran Hospitality 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Satu set unit yang dimaksud terdiri dari dua ruang tidur bertingkat yang saling menempel. Ukuran luas masing-masing ruang itu 2,3 meter x 1,3 meter.
Di dalam ruang kapsul itu dilengkapi dengan peralatan standar layaknya kamar tidur, misalnya kasur, bantal, dan televisi.
Selain itu, tersambung pula listrik berkapasitas 80 watt untuk setiap ruangan.
Ada pula tombol pengatur temperatur ruangan yang menyesuaikan dengan temperatur kamar di luarnya. Jika suhu di dalam kapsul itu terlalu dingin, bisa diatur supaya lebih hangat.
"Kamar kapsul ini enggak pakai AC karena di dalamnya ada exhaust yang menyedot udara dingin dari AC di ruangan luarnya," jelas Hianto.
Mengenai pencahayaan, ruang kapsul ini mendapat penerangan lampu yang warnanya bisa diubah menjadi merah, biru, hijau, dan ungu.
Hianto mengungkapkan, kamar kapsul ini dijual ke perorangan dan perhotelan. Salah satunya hotel di daerah Cihampelas, Bandung, yang menyediakan total 54 unit kamar kapsul di tiga lantai, masing-masing lantai ada 18 unit.
Saat ini hotel kapsul juga bisa ditemui di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Tersedia 120 unit di sana.
Selain hotel, menurut Hianto, banyak pula investor yang membeli kamar kapsul untuk hunian apartemen.
Ruang kapsul ini bisa diatur posisinya tergantung besarnya ukuran suatu ruangan.
"Kalau perorangan sudah banyak yang beli. Bisa untuk apartemen tipe studio karena ukurannya kecil," ujarnya.
Selain di Indonesia, kamar kapsul ini juga banyak diminati di Singapura dan Malaysia.
https://properti.kompas.com/read/2018/10/25/200000421/rp-72-juta-per-unit-kamar-kapsul-makin-digemari