Salah satunya yaitu pembangunan ekonomi dan peningkatan daya saing, termasuk ketersediaan infrastruktur pendukung ketahanan pangan yang juga menjadi program prioritas pemerintah.
Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah mengaku sudah menghadirkan sejumlah infrastruktur yang dibuat oleh tiga lembaga terkait, yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pertanian, serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT).
Pembangunan infrastruktur yang mendukung ketahanan pangan antara lain berupa bendungan. Hingga 2019 mendatang, pemerintahan Jokowi-JK menargetkan 231 bendungan.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa ada 29 unit bendungan yang dibangun pada 2015, sebanyak 37 unit pada 2016, dan 43 unit pada 2017.
Untuk tahun 2018, diproyeksi 57 unit bendungan yang dibuat. Sedangkan untuk tahun 2019, pemerintah menargetkan pembangunan 65 unit lagi.
Pembangunan bendungan dari 2015 hingga 2019 itu diharapkan memberikan manfaat tambahan bagi masyarakat, yaitu untuk melayani irigasi waduk seluas 160.000 hektar dengan kapasitas tampung sebesar 2,11 miliar meter kubik.
Selain itu, keberadaan bendungan tersebut bisa menghasilkan air baku sebanyak 3,02 meter kubik per detik dan berpotensi menghasilkan energi sebesar 145 megawatt.
Masih terkait dengan pengairan, pemerintah pun mengaku telah membangun sejumlah embung, yaitu penampungan air yang digunakan untuk irigasi dan pengadaan air bersih.
Menurut data yang dipaparkan, dari tahun 2015 sampai 2017, ada 846 unit embung yang dibangun oleh Kementerian PUPR dan 2.348 unit embung yang dibuat Kementerian Pertanian. Sementara Kementerian Desa PDTT membangun 1.927 unit embung.
Adapun untuk jaringan irigasi atau pengairan, disebutkan bahwa dari tahun 2015 sampai 2018 telah dibangun 860.015 hektar jalur irigasi baru dan untuk keperluan rehabilitasi dibuat seluas 2.319.693 hektar.
https://properti.kompas.com/read/2018/10/21/190000521/pemerintah-targetkan-231-bendungan-sampai-2019