Manager Proyek Divisi Tol PT Hutama Karya Hasan Turcahyo menjelaskan, tol tersebut mencakup empat ruas yakni Palembang-Indralaya (Palindra) sepanjang 22 kilometer yang sudah beroperasi, Indralaya-Muara Enim 88 kilometer, Muara Enim-Lubuk Linggau 125 kilometer, dan Lubuk Linggau-Bengkulu serentang 95 kilometer.
Pengerjaan tol pada akan diprioritaskan di ruas utama yakni Indralaya-Muara Enim dan Lubuk Linggau-Bengkulu.
"Sementara Muara Enim-Lubuk Linggau baru akan dilaksanakan pada 2023," kata Hasan, Selasa (16/10/2018).
Menurut Hasan, investasi untuk ruas ini Rp 100 miliar per kilometer. Saat ini mereka masih melakukan studi kelayakan, analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), desain awal, dan dokumen perencanaan pengadaan tanah.
"Pembangunan tol ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN) Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang diprioritaskan pada 2019-2023. Nantinya jika tol ini telah terhubung akan memangkas jarak tempuh antara Palembang dan Bengkulu,” terang Hasan.
Dia menjelaskan, saat ini panjang jalan nasional Indralaya-Muara Enim yakni 143 kilometer, Muara Enim-Lubuk Linggau 193 kilometer, dan Lubuk Linggau-Bengkulu 141 kilometer.
"Total 477 kilometer lebih panjang jalan nasional Palembang-Bengkulu. Dengan adanya tol, waktu tempuh untuk 147 kilometer akan terpangkas,” tuntas Hasan.
https://properti.kompas.com/read/2018/10/17/121317021/2019-hutama-karya-garap-tol-palembang-bengkulu