JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang pembangunan mass rapid transit (MRT) di Jakarta menjadi berita populer di kanal Properti Kompas.com pada Minggu (14/10/2018).
Berita lainnya yang juga banyak dibaca yaitu informasi mengenai rencana beroperasinya 13 ruas tol baru hingga akhir tahun 2018 dan kabar tentang rumah tradisional yang tahan gempa.
Simak artikel selengkapnya yang wajib dibaca berikut ini:
1. Tahun 2020, pembangunan MRT Jakarta Fase 3 dimulai
PT MRT Jakarta menargetkan pembangunan proyek Fase 3 koridor timur-barat (east-west) dapat dimulai dalam waktu dekat.
Persiapan dan kajian pun terus dilakukan agar proyek ini dapat segera terealisasikan.
"Kami rencana Fase 3 East-West kita bangun lebih cepat lagi. Kalau kita bisa mulai bangun 2019, 2020 kita bisa mulai konstruksi Fase 3," kata William di Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Berita selengkapnya: Konstruksi MRT Jakarta Fase 3 Mulai 2020
2. Sebanyak 13 ruas tol siap beroperasi sampai akhir 2018
Pemerintah menargetkan 13 ruas tol dapat beroperasi hingga akhir tahun 2018. Saat ini, seluruh pekerjaan konstruksi masih dikebut di beberapa ruas.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, empat ruas ditargetkan beroperasi pada bulan Oktober 2018 ini.
Keempatnya yaitu Tol Pejagan-Pemalang Seksi 3 dan 4 sepanjang 37,3 kilometer dan Tol Pemalang-Batang segmen Sewaka-SS Pemalang sepanjang 5,4 kilometer.
Kemudian, Tol Solo-Ngawi segmen SS Sragen-Ngawi sepanjang 50,9 km dan ruas Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 1 Ciawi-Cigombong sepanjang 15,4 kilometer.
Berita selengkapnya: Sampai Akhir Tahun, 13 Tol Siap Beroperasi
3. Tahun 2025, jalur MRT sepanjang 56 kilometer akan beroperasi
Proyek mass rapid transit (MRT) Fase 1 akan beroperasi pada Maret 2019. Seiring dengan itu, PT MRT Jakarta 4.akan memulai pekerjaan fase 2 pada akhir tahun 2018.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, seluruh konstruksi fase 2 akan berada di bawah tanah.
Nantinya, panjang trase yang terbentang dari Bundaran HI hingga Kampung Bandan itu mencapai 7,8 kilometer.
Berita selengkapnya: Trase MRT 56 Kilometer Akan Beroperasi 2025
4. Rumah tradisional wajib dilestarikan karena tahan gempa
Rumah tradisional Indonesia telah menghadapi berbagai kejadian dan bencana alam. Alih-alih runtuh, rumah tradisional ini justru lebih kuat dan kokoh.
Arsitek Yori Antar mengatakan hal itu saat menjelaskan tentang proyek rehabilitasi dan renovasi rumah adat di Desa Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, yang dia kerjakan bersama teman-teman dari Yayasan Rumah Asuh.
“Rumah tradisional kita jelas tahan gempa. Pembangunan di Wae Rebo itu kelihatan, rumah mereka di atas gunung, ada angin, hujan, gempa dan sebagainya, tapi mereka survive,” kata Yori ketika ditemui Kompas.com, Jumat (12/10/2018) di Jakarta.
Berita selengkapnya: Terbukti Tahan Gempa, Rumah Tradisional Wajib Dilestarikan
5. Pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek baru 49,4 persen
Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) yang ditargetkan rampung pada Maret 2019, baru mencapai 49,4 persen.
Masih banyak pekerjaan teknis yang menunggu untuk dikerjakan proyek sepanjang 38 kilometer ini, yang terbentang dari Simpang Susun Cikunir hingga Karawang.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran Tol Japek II akan memisahkan pengguna tol jarak jauh dan jarak dekat.
Berita selengkapnya: Konstruksi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Baru 49,4 Persen
https://properti.kompas.com/read/2018/10/15/111941321/wajib-baca-pembangunan-mrt-di-jakarta-dan-13-tol-baru