Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sulitnya Menyusun Peta Wilayah Terdampak Gempa

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan perkara mudah memetakan sebuah wilayah yang terkena dampak bencana seperti gempa bumi dan tsunami.

Diperlukan ketelitian dan akurasi tinggi untuk memastikan bahwa peta yang akan disampaikan kepada masyarakat benar-benar presisi.

Pasalnya, hal ini tak hanya menyangkut soal berapa banyak korban jiwa maupun luka-luka, serta jumlah bangunan yang rusak. Tetapi juga mengenai mobilisasi logistik dan alat berat untuk proses evakuasi.

Country Manager Humanitarian OneStreetMap (OSM) Team Indonesia, Yantisa Akhadi menuturkan, salah satu kesulitan utama dalam membuat peta wilayah yang terdampak gempa yaitu data citra satelit.

"Biasanya terkendala citra satelit yang belum terupdate. Entah itu karena resolusinya kurang baik atau tertutup awan," kata Yantisa kepada Kompas.com, Selasa (9/10/2018).

OSM menjadi salah satu lembaga non profit yang ikut membantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ketika gempa bumi bermagnitudo 7,4 mengguncang wilayah Sulawesi Tengah.

Hal serupa juga dilakukan saat gempa mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat bermagnitudo 6,4 pada Juli 2018 dan gempa Pide, Aceh bermagnitudo 6,5 pada Desember 2016 lalu.

Peta perkiraan yang dihasilkan kemudian disampaikan kepada BNPB sebagai salah satu data indikasi untuk memperkirakan jumlah korban dan kerusakan yang ditimbulkan.

Menurut Yantisa, semakin dekat jarak waktu data peta citra satelit dengan kejadian bencana, maka deviasi yang data yang dihasilkan semakin kecil.

"Misalnya citra satelit yang tersedia hanya tahun 2016, maka bangunan dan jalan yang dipetakan akan sesuai dengan tahun tersebut. Bangunan-bangunan dan jalan yang dibangun setelah itu tidak akan muncul kecuali citranya di update," kata dia.

Untuk mengatasi deviasi ini, ia menambahkan, biasanya ada beberapa provider citra satelit yang akan memperbarui datanya bila bencana besar terjadi. Hal ini untuk memberikan data yang lebih akurat kepada para pengguna jasa untuk memetakan dampak.

"Namun jika skala bencananya kecil, terkadang kita harus proaktif mencari atau meminta," tutup dia.

https://properti.kompas.com/read/2018/10/09/200000921/sulitnya-menyusun-peta-wilayah-terdampak-gempa

Terkini Lainnya

'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke