Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Puing Bangunan Sisa Bencana Bisa Dimanfaatkan Lagi, Ini Caranya

Sementara komponen tembok, lantai, dan genteng diperkirakan sebesar 60 persen. Banyaknya reruntuhan sisa bangunan ini tentu merupakan potensi besar, apalagi jika bisa dimanfaatkan.

Manfaatkan puing bangunan

Reruntuhan sisa bangunan masih bisa dimanfaatkan kembali. Peneliti Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), M Edi Nur menjelaskan, puing reruntuhan bangunan masih bisa dimanfaatkan.

"Ada yang menjadi sampah, ada juga yang bisa dimanfaatkan, tergantung bendanya," tutur Edi kepada Kompas.com, Senin (1/10/2018).

Sisa bahan bangunan tersebut bisa dipisahkan sesuai jenisnya. Edi menjelaskan, sisa reruntuhan dibagi menjadi dua jenis, yakni sampah organik dan non-organik.

Untuk pemanfaatan secara langsung, bisa dilakukan jika bahan tersebut masih memiliki sifat yang baik serta belum mengalami benturan parah.

Sifat ini termasuk ukuran, bentuk, dan karakteristik mekaniknya. Bahan yang termasuk kategori ini biasanya berupa kayu dan logam.

Sementara pemanfaatan daur ulang bisa diterapkan untuk beberapa komponen, seperti beton, pasangan bata, dan kayu bangunan.

Sedangkan sisa kayu masih bisa dimanfaatkan. Namun, jika kayu tersebut memiliki kerusakan berat, bahan kayu bisa dibuat dengan membentuk komponen baru berupa papan buatan.

Papan buatan dari limbah kayu meliputi papan wool kayu, papan partikel, papan chip board, dan produk lainnya.

Didampingi ahli

Masyarakat bisa memanfaatkan bahan daur ulang sisa bencana. Namun, hal ini harus dilakukan dengan pendampingan khusus.

Menurut Lasino, yang juga merupakan peneliti dari Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Balitbang, Kementerian PUPR, masyarakat yang ingin mengolah kembali bahan sisa bangunan harus didampingi oleh ahli.

"Ahli bangunan yang mengerti tentang jenis bahan, konstruksi bangunan, teknologi produksi, dan lain-lain," tutur Lasino, Selasa (2/10/2018).

Ahli konstruksi ini nantinya bisa membimbing masyarakat untuk memisahkan masing-masing jenis bahan yang akan dimanfaatkan kembali menjadi produk yang diinginkan.

Selain pendampingan dari ahli, masyarakat yang ingin memanfaatkan puing sisa bangunan juga harus memiliki alat pemecah baru atau crusher. Alat ini nantinya digunakan dalam proses daur ulang.

Dalam makalahnya, Lasino menjelaskan, bahan tersebut dibedakan menjadi dua jenis, yakni beton bertulang dan tembok atau pasangan.

a. Beton bertulang

Beton bertulang yang akan didaur ulang harus dipilah kembali menjadi beton pasangan dan besi tulangan. Beton pasangan yang sudah dipisah dari besi tulangan bisa menjalani proses selanjutnya.

Beton tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mesin pemecah atau crusher. Setelah material dihancurkan, lantas disaring dengan saringan 5 milimeter.

Material yang lolos saringan menjadi agregat halus dengan ukuran butir maksimum sebesar 5 milimeter. Agregat halus ini bisa dimanfaatkan menjadi beton bertulang pengganti pasir, konblok, spesi, dan panel pracetak.

Sedangkan material yang tertahan saringan 5 milimeter tetapi lolos saringan berukuran 20 milimeter menjadi agregat kasar, dengan ukuran butir sebesar 5 sampai 40 milimeter. Hasil agregat kasar bisa dibuat menjadi beton bertulang pengganti kerikil.

b. Tembok atau pasangan

Tembok atau pasangan rumah yang berupa bata merah, konblok, berangkal, atau bahkan keramik bisa dimanfaatkan kembali.

Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke mesin pemecah, kemudian disaring dengan saringan 5 milimeter.

Hasil saringan berupa agregat halus dengan besaran butir maksimum 5 milimeter. Agregat ini bisa dimanfaatkan kembali menjadi konblok, mortar, ataupun panel pracetak.

https://properti.kompas.com/read/2018/10/02/190213021/puing-bangunan-sisa-bencana-bisa-dimanfaatkan-lagi-ini-caranya

Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke