Wika Gedung Kembangkan Hunian Modular

Layaknya sebuah hunian yang nyaman, pada bagian bawah ada beberapa fungsi ruangan yang difungsikan seperti ruang tamu lengkap dengan meja dan sofa, serta sebuah keluarga dan ruang makan.

Sementara pada lantai dua terdapat sebuah kamar tidur lengkap dengan ruang kerja, serta sebuah balkon yang dilengkapi dengan bean bag untuk bersantai.

"Sebenarnya ini produk inovasi dari Wika Gedung, namanya modular. Produk ini sebenarnya sudah kita arrange cukup lama, sebagai salah satu backward integrasi bisnis kita," kata Marketing Manager PT Wika Gedung M Farrys Andriansyah kepada Kompas.com, Rabu (26/9/2018).

Di Indonesia, bangunan seperti ini masih terbilang jarang. Namun di luar negeri, bangunan serupa sudah banyak dikembangkan sebagai alternatif material hunian selain beton dan batu bata.

"Tujuan kita ikut IPEX itu ikut educate pengembang dan developer bahwa ada material lain yang bisa digunakan yaitu modular. Dengan pameran ini kita beri masukkan ke pengembang, jadi nanti pengembang terbuka informasi untuk mengembangkan sebuah rumah, kawasan, kompleks," tutur dia.

Pada tahap pertama ini, pengembangan hunian modular diperuntukkan hingga bangunan setinggi empat lantai. Namun ke depan tidak menutup kemungkinan dapat dikembangkan sebagai material bangunan tinggi.

Farrys menambahkan, untuk sementara Wika baru membuka kerja sama dengan skema B to B (business  to business).

Proyek pertama yang kini tengah dikembangkan yaitu kompleks villa bekerja sebanyak 18 unit dengan ukuran 3 meter x 6 meter di Banyuwangi.

Wika Gedung bekerja sama dengan Perum Perhutani dan PT Patra Jasa dalam mengembangkan resor tersebut.

"Modelnya semacam glammping ya. Jadi di sana ada toilet, ada teras, dan berbagai fasilitas di sana," kata Farrys.