Ritual adat ini digelar menyusul rampungnya pembangunan fasilitas dan bangunan penunjang yang dipersiapkan khusus untuk Annual Meeting IMF-World Bank 2018.
Mlaspas sendiri merupakan sebentuk peresmian bangunan atau fasilitas secara spiritual sesuai ajaran Hindu Bali.
General Manager Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi mengatakan fasilitas yang baru selesai dibangun dibersihkan dan dirugikan secara tradisi di Bali.
Upacara Mlaspas juga sebagai bentuk syukur, dan doa agar fasilitas dan bangunan baru acara penunjang IMF-World Bank Annual Meeting 2018, bisa dimanfaatkan secara maksimal.
"Bali kental dengan adat istiadatnya, karena itu kami wajib mengadakan ritual Mlaspas sebelum dipergunakan. Sebelumnya sudah dilakukan upacara Prayascita untuk Apron Barat dan Apron Timur," kata Suprayogi.
Ritual Mlaspas dilakukan pada bangunan dan fasilitas Sewage Treatment Plant (STP), Gedung VVIP, Base Ops TNI AU Ngurah Rai, dan Line Maintenance Airline.
Kemudian pada Apron sisi barat, Apron sisi timur serta gedung parkir bertingkat. Seluruh fasilitas dan bangunan tersebut dibagun sejak Januari 2018.
"Dengan selesainya pembangunan fasilitas penunjang Annual Meeting IMF-World Bank 2018 ini diharapkan seluruh kegiatan yang berlangsung di Bandara Internasional Ngurah Rai dapat berjalan lancar tanpa adanya hambatan," tutur dia.
Berakhirnya seremoni Mlaspas sekaligus mengakhiri rentetan upacara adat. Dengan demikian, fasilitas baru ini siap diresmikan dan digunakan dalam rangka kegiatan IMF dan World Bank di Bali pada Oktober 2018 mendatang.
https://properti.kompas.com/read/2018/09/28/150110221/ap-i-gelar-mlaspas-usai-bangun-fasilitas-pertemuan-imf-world-bank