Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Omah Uwoh", Rusun Tumbuh untuk MBR

Untuk mengatasi hal itu, Tia Aprilitasari membuat konsep rumah susun (rusun) yang bisa dikembangkan sesuai kebutuhan penghuninya.

Berkat karyanya bertajuk Omah Uwoh itu, dia menjadi juara kategori Rusun dalam lomba Desain Rumah Tapak dan Rumah Susun Bersubsidi 2018 yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN). 

"Konsepnya adalah kita tinggal di rusun bukan seperti sekarang yang terlalu monoton dan seragam. Padahal, orang bertempat tinggal harus fleksibel dan dinamis," ujar Tia saat ditemui usai diskusi Housing Talks, di Jakarta, Kamis (27/9/2018).

Kendati bisa tumbuh dan dikembangkan, harga unit rusun ini harus tetap bisa dijangkau oleh MBR.

Tia merancang konsep rusun tumbuh ini dengan ukuran 36 meter persegi, tetapi luas efektif yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat tinggal hanya 24 meter persegi.

Sisanya seluas 12 meter persegi merupakan area kosong yang bisa dimanfaatkan sebagai teras. 

Jika nantinya penghuni rumah itu memiliki dana yang cukup, bisa memperluas rumahnya di area kosong tadi.

"Prinsipnya rusun pun bisa tumbuh, pembangunannya sangat modular dan efisien, tapi dari segi unitnya sangat fleksibel sesuai kebutuhan penghuni," imbuhnya.

Menurut Tia, konsep ini memberi peluang dan solusi bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah lebih besar pada masa mendatang.

Ketika pemilik rumah memerlukan ruang tambahan, mereka bisa menambahnya secara swadaya.
Selain itu, ketika suatu ruangan tidak dibutuhkan lagi, pemiliknya pun bisa menghilangkannya.

Tia menambahkan, pemilik rumah pun bisa memperindah rumahnya dengan hiasan atau dekorasi sesuai keinginan masing-masing.

"Mereka bisa mendekorasi sesuai selera sehingga timbul identitas diri, self belonging terhadap rumah itu," tambahnya.

Mengenai lokasi, Tia berujar, rusun tersebut harus dibangun di daerah perkotaan yang di sekitarnya terdapat sarana transportasi umum.

Dengan demikian, MBR pun mempunyai kesempatan tinggal di tengah kota, tidak harus terus-menerus di pinggiran kota.

Mereka juga mudah bepergian ke mana-mana karena ada akses transportasi massal yang cepat, aman, dan terjangkau.

"Rusun seharusnya berlokasi di titik-titik yang ada transportasi umum, sekaligus mendorong penghuninya menggunakan kendaraan umum. Tujuannya agar tidak terisolasi. Jangan sampai orang-orang yang enggak punya power diisolasi ke daerah antah berantah," papar Tia.

https://properti.kompas.com/read/2018/09/28/090000621/omah-uwoh-rusun-tumbuh-untuk-mbr

Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke