Ruang kerja ini memungkinkan para karyawan untuk berinteraksi satu dengan lainnya. Keuntungan lain adalah setiap individu juga bisa mendapatkan ide-ide baru untuk perusahaan yang sedang dirintis.
Bahkan ruang kerja bersama mampu memberikan banyak perubahan, khususnya bagi tingkah laku dan kebiasaan karyawan dalam bekerja.
Namun memilih tempat yang tepat untuk usaha memang sedikit rumit. Hal ini juga pernah dialami oleh Gaurav Joshi, pendiri aplikasi co-working, Workbuddy.
Aplikasi ini memungkinkan setiap pengguna yang bekerja di co-working space yang terkait dengan perusahaan aplikasi dengan harga tetap.
Menurut Gaurav, untuk para pekerja lepas dan pendiri perusahaan rintisan, fleksibilitas menjadi prioritas.
"Orang-orang sering membuat kesalahan dalam melihat suatu tempat pertama kali, mereka lantas menyukainya, dan langsung mendaftar," ujar Gaurav.
Gaurav menambahkan, sekitar tiga bulan kemudian, mereka baru menyadari klien terbesar ternyata berada di tempat lain.
Contoh lainnya adalah perusahaan rintisan yang mendapatkan ruang besar, kemudian baru menyadari bahwa mereka tidak mempekerjakan cukup orang untuk mengisi ruang tersebut.
Ini berarti pengguna bisa memilih co-working space yang memiliki kontrak lebih fleksibel. Sehingga penggunaan tempat tidak sia-sia, dan sesuai dengan kebutuhan.
Pengguna juga harus mencoba beberapa tempat sebelum memutuskan untuk memilih satu lokasi.
Jangan lupa untuk memperhatikan jaringan bisnis di suatu tempat. Jaringan dan koneksi yang baik bisa membantu bisnis lebih berrkembang.
Lebih lanjut, koneksi yang ada di satu co-working space sangat menguntungkan khususnya bagi para pekerja lepas dan pendiri perusahaan rintisan.
"Anda berkembang di komunitas yang akan dimasuki, sehingga Anda harus tahu, komunitas seperti apa yang ingin dimasuki, dan sekaligus co-working space yang menyediakan komunitas tersebut," tuntas Gaurav.
https://properti.kompas.com/read/2018/09/18/183000121/ini-yang-harus-diperhatikan-saat-memilih-co-working-space-