Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wajib Baca: 7 Pencakar Langit Bernasib Malang dan Tol Kunciran-Serpong

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan tujuh pencakar langit yang bernasib malang menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca di kanal Properti Kompas.com hingga Sabtu (15/9/2018).

Ada pula artikel tentang pembangunan Jalan Tol JORR II Kunciran-Serpong serta rel kereta layang Medan-Kualanamu yang juga menarik perhatian pembaca.

Berikut ini daftar berita menarik selengkapnya:

1. Tujuh pencakar langit bernasib malang 

Sejak dulu gedung-gedung tinggi menjadi bukti pencapaian manusia. Tengok saja, berbagai proyek pencakar langit di berbagai benua yang menjadi bukti canggihnya peradaban.

Bahkan beberapa di antaranya menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat setempat. Namun, tidak semua pencakar langit di dunia memiliki nasib mujur, tak sedikit yang bernasib malang.

Lokasinya tersebar di seluruh dunia. Gedung apa sajakah itu?

Berita selengkapnya: 7 Pencakar Langit Bernasib Malang

2. Biaya pembangunan Tol Kunciran-Serpong capai Rp 2 triliun 

Rinciannya, nilai kontrak Paket I Rp 1,4 triliun, sedangkan Paket II senilai Rp 600,3 miliar.

Sumber pendanaannya diusahakan sendiri oleh PT Marga Trans Nusantara (MTN) sebagai pemegang konsesi.

Presiden Direktur PT MTN Truly Nawangsasi mengatakan, Paket I dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk serta Paket II oleh PT Adhi Karya dan Acset (Kerja Sama Operasi/KSO).

Berita selengkapnya: Biaya Tol Kunciran-Serpong Tembus Rp 2 Triliun

3. Rel kereta layang Medan-Kualanamu beroperasi tahun ini 

Pembangunan jalur kereta api layang jalur Medan-Bandara Kualanamu nyaris rampung dan akan beroperasi pada akhir 2018.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara Fakhrul Rivai Hasibuan mengatakan, saat ini perkembangan konstruksinya sudah mencapai 91 persen.

"Sekarang sedang pemasangan bantalan rel, box girder, dan pci girder. Bantalan dan batu balas sudah tahap penyelesaian. Kami juga sedang merampungkan pengerjaan stasiun rel layang," kata Fakhrul kepada Kompas.com, Jumat (14/9/2018).

Berita selengkapnya: Rel Kereta Layang Medan-Kualanamu Beroperasi Akhir 2018

4. Banderol rusunami di Karawang Rp 170 jutaan

Selain Urban Town Serpong, satu proyek lainnya adalah Urban Town Karawang. Proyek rusunami ini dibangun atas lahan 2,8 hektar.

“Urban Town Karawang luasnya 2,8 hektar, lebih besar dari yang di Serpong. Ada delapan tower yang dibangun, terdiri dari sembilan lantai,” ucap GM Sales and Marketing Realty PT PP Urban Roosita Cindrakasih ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (13/9/2018).

Roosita menjelaskan, ada dua jenis hunian yang ditawarkan, yakni rusunami yang terdiri dari 1.288 unit dan apartemen hak milik (anami) yang dibangun sebanyak 2.350 unit.

Berita selengkapnya: Rusunami di Karawang Dibanderol Rp 170 Jutaan

5. Jika tertarik menyewa Wisma Atlet, ini syaratnya...

Lantas, apa saja persyaratan untuk menyewa wisma bak apartemen ini?

"Syarat pertama, mereka dipastikan adalah MBR. Jadi MBR kan sudah ditetapkan kita menggunakan UMP (upah minimum provinsi)," kata Direktur Rumah Umum dan Komersial Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Yusuf Hari Agung di Jakarta, Kamis (13/9/2018).

Menurut Yusuf, masyarakat yang tergolong MBR bisa dari kalangan mana saja, termasuk aparatur sipil negara (ASN) hingga TNI/Polri.

Berita selengkapnya: Tertarik Menyewa Wisma Atlet? Cek Dulu Syaratnya...

https://properti.kompas.com/read/2018/09/15/155926721/wajib-baca-7-pencakar-langit-bernasib-malang-dan-tol-kunciran-serpong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke