Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun optimistis, realisasi program tersebut akan mencapai target.
"Kami optimistis tahun ini Insya Allah minimal mencapai satu juta lebih," kata Direktur Rumah Umum dan Komersial Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Yusuf Hari Agung di Kantor Bank BTN, Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Dari capaian yang telah diraih tahun ini, 70 persen di antaranya merupakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dan 30 persen sisanya non-MBR.
Untuk mencapai target tersebut, Kementerian PUPR menyiapkan sejumlah langkah guna eskalasi pembangunan.
Mulai dari penyederhanaan dan kemudahan perizinan, penguatan pasokan lahan, hingga memberikan dukungan kebijakan dan regulasi.
"Di samping itu kami ada stimulan prasarana dan sarana umum (PSU), mendorong pengembang untuk bisa membangun rumah MBR. Serta terus mengejar target yang dicanangkan oleh asosiasi," tutur Yusuf
Untuk diketahui, beberapa asosiasi perumahan seperti Real Estat Indonesia (REI) dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) juga telah menyatakan dukungan kepada pemerintah untuk merealisasikan program ini.
Yusuf mengatakan, dari 250.000 unit rumah yang ingin dicapai REI tahun ini, baru sekitar 100.000 yang terealisasi.
Sementara, dari target 150.000 unit yang ingin dicapai Apersi, telah terbangun 50.000 unit.
Sebagai catatan, sejak dicanangkan pada 2015, program sejuta rumah belum pernah mencapai target. Pada 2015, capaian program ini hanya 699.770 unit.
Sementara pada 2016 meningkat menjadi 805.169 unit dan 904.758 unit pada 2017.
https://properti.kompas.com/read/2018/09/13/180000521/684.000-terbangun-pemerintah-yakin-target-sejuta-rumah-tercapai