Namun di balik meningkatnya populasi di beberapa tempat, ada beberapa tempat yang harus rela kehilangan penduduknya.
Hal ini terjadi karena beberapa hal, seperti perang, berkurangnya lapangan pekerjaan, bencana, dan lain-lain.
Di balik kota-kota kosong tersebut, tersisa beberapa tempat yang masih menampilkan sisa kejayaan masa lalu, seperti:
Wittenoom, Australia
Melimpahnya hasil tambang, membuat kota ini mencapai puncak kejayaan dan menjadi kota terbesar di kawasan Pilbara pada tahun 1950-an.
Berkurangnya permintaan akan asbes, membuat pertambangan di wilayah ini ditutup pada tahun 1996. Akibatnya, banyak penduduk yang kemudian mencari mata pencaharian ke daerah lain. Pada tahun 2007, kota ini secara resmi ditutup.
Pemerintah Australia bahkan sudah menghapus keberadaannya dari peta. Kini, masih ada tiga orang yang tetap bertahan di Wittenoom.
Ruby, Arizona
Tambang di kota ini pertama kali berdiri pada tahun 1870-an,sedangkan Kota Ruby pada 1910. Pertambangan di daerah ini menghasilkan beberapa mineral berharga seperti, emas, perak, seng, dll.
Namun sayang, reputasi Ruby sebagai daerah pertambangan harus hancur dengan adanya peristiwa pembunuhan.
Daerah sekitar kota ini menjadi tempat bagi tiga pembunuhan mengerikan yang memakan korban hingga enam orang.
Peristiwa kelam ini dikenal sebagai kasus Pembunuhan Ruby atau Ruby Murders. Kejadian in mengawali perburuan penjahat terbesar di kawasan barat daya Amerika. Setelah peristiwa tersebut, penduduk Ruby mulai meninggalkan kota.
Pada tahun 1926, Ruby mulai bangkit dengan adanya perusahaan tambang yang berinvestasi di wilayah tersebut.
Namun beberapa masalah membuat kota tersebut kosong. Hingga pada tahun 1940, Kota Ruby resmi ditinggalkan.
Varosha, Siprus
Sejak itu, Varosha berada di bawah kendali militer Turki. Kota ini menjadi tempat terlarang, dan hanya kalangan terbatas yang diperbolehkan memasuki tempat ini.
Beberapa upaya untuk membuat kota ini menjadi destinasi wisata tengah sudah dilakukan. Namun hal ini tidak serta merta membuat Varosha kembali seperti sebelumnya.
Kota ini masih kosong dan hanya menyisakan panorama bangunan di tepi pantai yang kini terbengkalai.
Centralia, Amerika Serikat
Kebakaran ini bahkan masih berlangsung hingga lebih dari 50 tahun. Bahkan api akan terus menyala sampai 250 tahun ke depan.
Kejadian ini membuat penduduk Centralia satu per satu meninggalkan tempat ini. Tak hanya masalah kebakaran, semakin tingginya kandungan karbon monoksida dan runtuhnya tanah semakin membuat kekhawatiran warga menjadi tak terkendali.
Pemerintah setempat mencoba merelokasi warga yang tersisa ke tempat yang lebih baik. Hal ini semakin membuat Centralia menjadi kota kosong. Kini hanya tersisa beberapa orang yang tinggal di kota ini.
Pulau Hashima, Jepang
Karena jaraknya jauh dari pantai, pulau ini kemudian menjadi tempat tinggal permanen penambang beserta keluarga mereka.
Selang beberapa tahun, Pulau Hashima berubah menjadi pemukiman dengan dengan penduduk lebih dari 5.000 jiwa.
Pulau ini bahkan memiliki beberapa fasilitas dan hiburan seperti klub malam, bioskop, kolam renang, kompleks pertokoan, dan pachinko parlor atau tempat gim Jepang.
Penutupan tambang pada 1974 membuat Hashima mulai ditinggalkan penduduknya. Dengan cepat, pulau itu kembali kosong tak berpenghuni.
https://properti.kompas.com/read/2018/09/07/180000921/5-kota-yang-ditinggalkan-penduduknya