JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek infrastruktur yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dipastikan jalan terus, meski saat ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, melemah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dari total 227 proyek strategis nasional (PSN) yang dikerjakan pemerintah, 137 di antaranya merupakan proyek yang digarap Kementerian PUPR.
Pada akhir tahun ini, ditargetkan ada 26 proyek yang akan rampung. Dari jumlah tersebut, delapan di antaranya adalah bendungan, tiga jaringan irigasi, 12 jalan tol dan tiga perumahan.
Sementara sisanya, yakni 53 proyek diselesaikan pada 2019 dan yang lain setelah 2019. Adapun proyek yang ditargetkan rampung tahun depan yaitu 12 bendungan, tiga irigasi, 29 jalan tol, empat jalan nasional dan satu sistem penyediaan air minum dan sanitasi.
"Kami fokus pada penyelesaian proyek infrastruktur. Tidak ada kegiatan pembangunan baru pada tahun 2019 yang menggunakan anggaran multiyears kecuali pembangunan bendungan dan irigasi," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (6/9/2018).
Untuk diketahui, jumlah PSN yang dikerjakan Kementerian PUPR sedikit dikoreksi berdasark Perpres Nomor 56 Tahun 2018.
Hal itu disebabkan karena beberapa faktor, seperti adanya proyek yang telah rampung dan sulitnya pembebasan lahan untuk proyek bendungan.
Akibatnya, proyek bendungan yang semula ditargetkan dapat rampung 54 unit, tersisa 51 unit.
Adapun proyek yang telah selesai seperti pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Nanga Badau dan Wini, Daerah Irigasi Umpu Sistem, ruas Tol Soreang-Pasir Koja (11 km), Mojokerto-Surabaya (36,3 km), dan Akses Tanjung Priok (16,7 km).
"Kami harapkan tidak ada proyek yang mangkrak di tengah jalan, termasuk PSN. Seluruhnya terus dilanjutkan sesuai perencanaan dan bisa selesai melebihi tahun 2019," kata Basuki.
https://properti.kompas.com/read/2018/09/07/150000621/tak-ditunda-26-proyek-pupr-ditargetkan-rampung-akhir-2018