JAKARTA, KOMPAS.com - Program kredit pemilikan rumah untuk generasi milenial dari Bank Tabungan Negara menjadi salah satu berita menarik di kanal Properti Kompas.com sepanjang Rabu (5/9/2018).
Selain itu, pendapat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai orang miskin di Ibu Kota dan saran dari Mochtar Riady tentang pembangunan wilayah juga menjadi berita yang banyak dibaca.
Berikut ini daftar berita menarik selengkapnya:
1. Program KPR menarik dari BTN untuk generasi milenial
Tidak selamanya keinginan generasi milenial untuk mempunyai rumah bisa berjalan mulus. Salah satu kendala yang dihadapi yaitu tingginya uang muka atau down payment (DP) kredit pemilikan rumah (KPR) yang ditetapkan perbankan.
Sebagian masyarakat yang masuk kelompok umur 25 tahun sampai 35 tahun itu menyadari pentingnya memiliki rumah layak huni untuk masa depan.
Sebagai bank yang berkecimpung dalam pembiayaan perumahan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menilai harus ada soluai dari masalah itu.
Salah satu cara yang ditawarkan BTN yaitu mempermudah proses kepemilikan rumah terhadap kelompok umur produktif ini karena dinilai potensial dan sudah memiliki penghasilan. Berita selengkapnya: Program Menarik Buat Milenial, Mulai DP 0 Persen hingga Cicilan Murah
2. Pendapat Anies mengenai orang miskin di Jakarta
Saat ini, Jakarta dihuni oleh sekitar 10,3 juta penduduk. Dari jumlah tersebut, mereka yang memiliki penghasilan di bawah Rp 500.000 per bulan mencapai 384.000 jiwa atau sekitar 3 persen dari total penduduk.
"Kalau angkanya saya ubah menjadi Rp 1 juta, maka yang hidup dengan pendapatan Rp 1 juta ke bawah, jumlahnya 3 juta orang," kata Anies dalam sebuah seminar di Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Berita selengkapnya: Anies: Jadi Orang Miskin di Jakarta Lebih Mahal Ketimbang Orang Kaya
3. Program subsidi rumah buat generasi milenial dari pemerintah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengeluarkan kebijakan berupa skema pembiayaan perumahan untuk mempermudah kepemilikan rumah bagi generasi milenial.
Skema tersebut adalah fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), subsidi selisih bunga (SSB), subsidi bantuan uang muka (SBU), Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), dan bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan (BP2TB).
Usaha itu dilakukan untuk mengatasi masalah rendahnya daya beli rumah dan keterbatasan kemampuan membayar uang muka atau down payment (DP).
Berita selengkapnya: Nih, Subsidi Rumah buat Para Milenial
4. Saran Mochtar Riady kepada pemerintah tentang pembangunan wilayah
Ia menilai, saat ini kondisi Indonesia kurang begitu baik. Namun, dengan manajemen pembangunan yang tepat, maka Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan dunia dalam beberapa tahun ke depan.
Mochtar kemudian membandingkan kondisi Indonesia dengan China pada 1991. Saat itu, China yang memiliki penduduk 1,4 miliar jiwa hanya mempunyai cadangan devisa 200 juta dollar AS.
Berita selengkapnya: Mochtar Riady Sarankan Pemerintah Fokus Membangun Satu Wilayah Saja
5. Kata Anies Baswedan soal nasib Wisma Atlet
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membahas nasib Wisma Atlet Kemayoran.
Wiswa yang terdiri atas sepuluh menara tersebut sebelumnya menjadi tempat tinggal sementara bagi para atlet yang bertanding saat Asian Games 2018.
"Saya akan atur pertemuan dengan Kementerian PUPR karena itu aset mereka. Saya tidak ingin memberikan pernyataan sepihak sebelum ada pertemuan koordinatif dengan pemerintah pusat yang memiliki aset tersebut," kata Anies di Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Berita selengkapnya: Soal Nasib Wisma Atlet, Ini Kata Anies Baswedan
https://properti.kompas.com/read/2018/09/06/125259421/berita-menarik-kpr-untuk-generasi-milenial-dan-saran-mochtar-riady