Sebagian masyarakat yang masuk kelompok umur 25 tahun sampai 35 tahun itu menyadari pentingnya memiliki rumah layak huni untuk masa depan.
Sebagai bank yang berkecimpung dalam pembiayaan perumahan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menilai harus ada soluai dari masalah itu.
Salah satu cara yang ditawarkan BTN yaitu mempermudah proses kepemilikan rumah terhadap kelompok umur produktif ini karena dinilai potensial dan sudah memiliki penghasilan.
“Kami tangkap potensi ini yang sebetulnya produktif, umurnya 25 sampai 35 yang sudah mulai kerja. Ini untuk memperbesar peluang yang belum punya supaya punya rumah,” ujar EVP Non-subsidized and Consumer Landing Division PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Suryanti Agustinar dalam suatu diskusi, Selasa (4/9/2018) di Jakarta.
Dia mengatakan, BTN melakukan beberapa cara untuk memberikan kemudahan proses KPR kepada generasi milenial, bahkan kepada anak muda yang masih berusia 18 tahun. Syaratnya, sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan.
Maksud dari program ini agar mereka memiliki kesempatan mempunyai rumah sejak muda dengan jangka waktu KPR puluhan tahun dengan cicilan rendah.
“Kami buka untuk umur 18 tahun bisa dapat KPR, tapi yang sudah punya penghasilan. Kami ingin mereka punya investasi di KPR dengan proses yang dipermudah,” ucap Suryanti.
Selain itu, ada juga program pengajuan KPR dengan biaya angsuran rendah dalam jangka waktu 30 tahun. Dengan demikian, diharapkan anak-anak muda bisa tetap membiayai kebutuhan hidup mereka, termasuk hiburan.
“Mereka tetap bisa makan-makan dan nongkrong, tapi punya rumah. Jangka waktunya 30 tahun, kalau tenornya panjang, angsurannya lebih rendah,” tambahnya.
Selain itu, tersedia pula program DP 0 Persen. Promosi ini dikeluarkan mengacu program subsidi dari pemerintah pusat dan daerah.
Di samping itu, untuk mengikuti perkembangan zaman, BTN juga meluncurkan program KPR online guna mempermudah generasi muda mengajukan aplikasi KPR melalui internet yang bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
TOD
Untuk mendukung berbagai program tersebut, BTN menjalin kerja sama dengan pengembang dan badan usaha milik negara (BUMN) yang membangun properti berbasis transit oriented development (TOD).
Untuk diketahui, TOD merupakan konsep permukiman vertikal mengintegrasikan hunian, dan area komersial dengan penggunaan angkutan massal, seperti KRL Commuter Line, kereta MRT, dan bus Transjakarta.
Diharapkan nanti kebutuhan para penghuninya bisa terpenuhi dalam permukiman itu dan aktivitas perjalanan bisa dilakukan dengan menggunakan angkutan umum sehingga mampu mengurangi kemacetan lalu lintas.
Ada pun rumah yang cocok dan terjangkau untuk kaum muda yakni tipe 22 sampai 70 meter persegi. Tipe ini dinilai sesuai dengan kemampuan finansial mereka.
https://properti.kompas.com/read/2018/09/05/090000921/program-menarik-buat-milenial-mulai-dp-0-persen-hingga-cicilan-murah