Di dalam terminal baru ini nantinya terdapat dua struktur modular, yang masing-masing berukuran 36x36 meter dan 18x18 meter. Didukung kolom kayu khas yang muncul bak pohon raksasa, luas area ini mencapai 348.000 meter persegi.
Sementara itu, hutan di dalam ruangan yang terbentang di area seluas 16.132 meter persegi, dirancang sebagai pertunjukkan langsung bagi pengunjung untuk dapat mewarisi sistem ekologi tropis alami.
Untuk mewujudkan proyek tersebut, DBALP akan bekerja sama dengan Nikken Sekkei, EMS Consultants, MHPM, MSE, dan Konsorsium ARJ. The Airport of Thailand (AOT) atau dewan bandara Thailand telah menyetujui proposal ini dan kini tender tengah disusun.
Bantah plagiat
Sementara itu, desain kolom tersebut dinilai sebagian kalangan menyerupai hasil karya tim arsitek asal Jepang, Kengo Kuma.
Namun, hal tersebut langsung dibantah.
"Saya tidak menyalin karya orang lain," kata pimpinan DBALP, Duangrit Bunnag, seperti dilansir Bangkok Post dari Dezeen.
"Mereka yang mengikuti pekerjaan saya akan tahu bahwa saya menciptakan gambar serupa dalam desain saya sebelumnya, seperti untuk sebuah hotel di Sri Lanka," imbuh dia.
Inspirasi desain ini, kata Duangrit, merupakan lansekap subur wilayah Thailand.
Ditutup kanopi kayu yang melonjak dan terbungkus dalam fasad kaca, desain terminal baru Suvarnabhumi memiliki dua fitur hutan hujan tropis dalam ruangan lengkap dengan air terjun.
Selain itu, struktur baja akan mendukung balok kayu, yang akan membentuk pola grid dan cahaya filter seperti kanopi hutan hujan.
Rencananya, terminal baru Bandara Suvarnabhumi ini akan dibuka pada 2021, dengan kapasitas 30 juta penumpang per tahun.
https://properti.kompas.com/read/2018/09/01/120000721/terminal-baru-bandara-svarnabhumi-dilengkapi-hutan-dan-air-terjun