JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali mengirim 198 insinyur muda ke Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk melaksanakan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa, Jumat (31/8/2018).
Para insinyur diterbangkan menggunakan pesawat herkules milik TNI Angkatan Udara dalam dua kloter dari Base Ops Bandara Halim Perdanakusuma.
Kloter pertama diberangkatkan pukul 08.00 WIB sebanyak 100 orang. Sisanya diterbangkan melalui kloter kedua pada pukul 09.00 WIB.
"Saudara sekalian akan berada di NTB untuk mendampingi masyarakat terdampak bencana gempa bumi, jadi ini bukan wisata gempa bumi. Anda bekerja mendampingi mereka," kata Basuki.
Pengiriman insinyur muda ini sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2018 tentang percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi.
Basuki mengingatkan para insinyur muda untuk bekerja sama dengan aparat TNI/Polri serta elemen masyarakat lain demi membantu proses pemulihan.
"Harus ada self surveilance masing-masing, jangan njagake uwong (mengandalkan orang lain), jangan minta dilayani (tapi) anda yang melayani masyarakat," kata Basuki.
Sementara, 24 sisanya diterbangkan dengan menggunakan pesawat komersial. Secara keseluruhan sudah ada 400 orang insinyur muda yang diterbangkan ke Lombok.
Nantinya, para insinyur tersebut tak hanya bertugas membangun kembali rumah yang rusak, tetapi juga fasilitas dan sarana umum lain seperti perkantoran, rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis, jumlah rumah rusak mencapai 83.392 unit, dimana 32.129 unit diantaranya telah terverifikasi.
Dari jumlah yang telah terverifikasi, 16.231 unit di antaranya rusak berat, sisanya rusak ringan dan sedang.
Basuki menuturkan, untuk rumah rusak berat akan dibangun baru dengan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dengan pagu Rp 50 juta per unit. Proses rehabilitasi seluruh rumah rusak ditargetkan selesai selama enam bulan.
Sementara untuk fasilitas umum ditargetkan selesai pada akhir Desemer 2018.
https://properti.kompas.com/read/2018/08/31/105538421/lepas-insinyur-muda-ke-lombok-basuki-jangan-minta-dilayani