Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kurangi Risiko Banjir di Palembang, Kolam Retensi 1 Hektar Dibangun

JAKARTA, KOMPAS.com – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menormalisasi sungai dan membangun pompa banjir di hilir Sungai Bendung yang dilengkapi dengan kolam retensi dan pintu air otomatis.

Upaya itu dilaksanakan untuk mengurangi risiko banjir di Kota Palembang, Sumatera Selatan, serta dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan akibat banjir Sungai Bendung yang bermuara di Sungai Musi.

Selama ini air di Sungai Bendung sering meluap dan mengakibatkan banjir hingga 285 hektar lahan karena pada musim hujan terjadi arus balik (backwater) dari Sungai Musi.

Hal itu berakibat terganggunya aktivitas dan produktivitas warga sekitar secara signifikan karena status dan dinamika Kota Palembang sebagai metropolitan.

Normalisasi Sungai Bendung itu dilakukan sepanjang 5,5 kilometer dengan memperkuat tebing sungai. Sedangkan kolam retensi yang dibangun seluas 1 hektar di muara Sungai Bendung berkapasitas 50.000 meter kubik untuk menampung air pada musim hujan.

Kolam itu dilengkapi enam pompa yang masing-masing berkapasitas 6.000 liter per detik serta bangunan rumah pompa dan genset. Pompa banjir ini berfungsi mendorong air dari Sungai Bendung menuju Sungai Musi.

Pembangunan kolam dan pompa pengendali banjir itu berlokasi di Jalan Aligatmir, Kecamatan Ilir Timur III, Kota Palembang.

Dia mengatakan, pendekatan non-struktural seperti kebiasaan masyarakat tidak membuang sampah ke sungai juga berperan penting dalam mengurangi risiko banjir.

"BBWS sebagai water manager harus bertindak tegas apabila ada orang yang buang sampah sembarangan ke sungai. Upaya lainnya setidaknya dengan menyediakan tempat sampah di pinggiran sungai,” kata Basuki melalui keterangan tertulis, Rabu (29/8/2018).

Dia menambahkan, koordinasi dengan Satker Cipta Karya di daerah juga harus dilakukan agar aset negara ini bisa dipelihara sesuai fungsinya.

BBWS Sumatera VIII juga melibatkan TNI untuk menciptakan Sungai Bendung yang bersih dari sampah.

"Saya sudah komunikasi dengan Pangdam Sriwijaya agar tujuan itu bisa tercapai secara efektif," ujar Basuki.

Durasi waktu genangan juga dipersingkat dari 16 jam dengan ketinggian genangan 30-70 sentimeter menjadi 3 jam dengan ketinggian genangan 10-20 sentimeter. Dengan demikian, risiko banjir bisa direduksi sekitar 80 persen.

Pembangunan pompa itu dilakukan oleh PT SAC Nusantara-PT Basuki Rahmanta Putra dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO) dengan nilai kontrak Rp 239,98 miliar menggunakan sistem tahun jamak selama empat tahun anggaran sejak 2015 dan akan selesai pada akhir 2018.

Kepala BBWS Sumatera VIII Palembang Suparji pun menyatakan siap untuk mengintensifkan koordinasi dengan Satker Cipta Karya Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Kota Palembang, terutama untuk pengelolaan sampah di sepanjang sungai.

https://properti.kompas.com/read/2018/08/30/230000121/kurangi-risiko-banjir-di-palembang-kolam-retensi-1-hektar-dibangun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke