Oleh karena itu, SDMC selaku pengelola mengharapkan pengerjaan sistem itu bisa selesai pada 13 September 2018.
Menurut pejabat setempat, hal lain yang diperkirakan butuh waktu hingga akhir Oktober nanti yaitu instalasi perangkat lunak dan beberapa pekerjaan lain.
RFID akan berlaku di 13 pintu masuk yang dilalui oleh 85 persen kendaraan di Delhi. SDMC optimistis pengenalan sistem baru untuk membayar pajak dan mengurangi kemacetan di pintu tol ini bisa diselesaikan dengan baik.
Nantinya, ada tiga jenis pintu masuk, yaitu pintu untuk kendaraan non-komersial, pintu untuk campuran pembayaran tol secara tunai dan melalui RFID, serta pintu khusus RFID.
Untuk pintu campuran, rencananya akan dikonversi menjadi pintu khusus RFID secara penuh pada Maret 2019.
Sistem yang sedang dikembangkan ini akan menggabungkan data dari semua kendaraan yang masuk dan keluar dari kota itu.
"RFID ini tidak hanya akan membantu mengidentifikasi kendaraan yang berumur lebih dari 10 tahun dilarang masuk ke kota, tetapi juga akan memblokir kendaraan yang masuk daftar hitam," ujar pejabat setempat, seperti dipublikasikan The Economic Times.
Dia menambahkan, sistem ini bukan hanya bisa mengetahui kecukupan nilai saldo kartu untuk membayar tol, melainkan juga memiliki lebih banyak informasi untuk memastikan tidak ada orang yang menyalahgunakan identitasnya.
Sebelumnya, RFID sudah digunakan untuk pembayaran jalan tol di Dubai, Singapura, dan Inggris. Hasilnya pun dinyatakan bagus.
Sementara di Dubai dan Singapura, pengendara bisa menggunakan RFID dengan membeli kartu prabayar.
Caranya dengan mendeteksi melalui kartu yang dipasangan di kaca mobil, lalu saldo tol akan berkurang secara otomatis ketika melewati gerbang tol.
Cara ini membuat arus lalu lintas lebih lancar karena kendaraan tidak perlu berhenti untuk melakukan pembayaran tol.
Petugas SDMC mengungkapkan bahwa pihaknya akan berkolaborasi dengan perusahaan Spanyol yang telah berpengalaman di lebih dari 40 negara dalam penerapan sistem RFID.
“Di jalur RFID nantinya terdapat perangkat yang akan menyensor dan mengidentifikasi kendaraan dalam jarak 25 meter. Kami juga memiliki alternatif lain untuk menangani masalah dengan identifikasi kendaraan tersebut agar diizinkan melewati pintu tol,” ujar petugas tersebut.
Setiap hari, ribuan kendaraan memasuki Kota Delhi yang berkontribusi menimbulkan kemacetan lalu lintas dan polusi udara.
Untuk mengurangi jumlah kendaraan yang memasuki kota itu, Mahkamah Agung memutuskan penarikan biaya kompensasi bagi kendaraan untuk kelestarian lingkungan sejak Oktober 2015.
Setelah dua bulan pelaksanaannya, terjadi penurunan 20 persen jumlah kendaraan yang memasuki kota itu sehingga membantu mengurangi polusi udara.
SDMC telah menerima surat persetujuan dari kementerian berwenang dan kepolisian lalu lintas untuk menerapkan RFID di tujuh jalur perbatasan Delhi.
Meski demikian, National Highways Authority of India (NHAI/Otoritas Jalan Raya Nasional India) belum memberi tanggapan.
“Kami telah mengirimkan surat kepada NHAI untuk meminta persetujuan memberlakukan jalur RFID di perbatasan yang ditentukan. Jika belum ada respons dari NHAI, kemungkinan batas waktu Oktober nanti bisa diundur,” imbuh pejabat SDMC.
https://properti.kompas.com/read/2018/08/30/190000121/percepat-lalu-lintas-di-pintu-tol-rfid-segera-berlaku-di-india