Untuk itu ENS Clean Air bersama Studio Roosegaarde Rotterdam merancang desain menara anti asap.
Smog Free Tower merupakan salah satu terobosan dalam mengurangi polusi udara. Menara ini dirancang menggunakan teknologi ionisasi untuk menghasilkan udara bersih di ruang terbuka.
Bangunan ini akan melepaskan ion positif ke udara yang akan menempel ke partikel atau debu halus. Kemudian, partikel ion negatif akan menarik ion positif kembali ke dalam. Polutan dan debu halus disimpan di menara.
Menara temporer ini hanya membutuhkan daya listrik sebesar 1170 watt dalam pengoperasiannya, serta diklaim sebagai bangunan ramah lingkungan.
Daan Rooseegaarde, desainer di Studio Roosegaared mengatakan, menara ini memiliki tinggi tujuh meter. Bangunan ini mampu membersihkan 30.000 meter kubik polutan per jamnya.
Dengan teknologi yang udah dipatenkan, menara anti asap ini mampu menarik partikel yang paling halus dibandingkan teknologi penyaring udara lainnya.
Cara kerjanya adalah dengan menyaring udara kotor dari atas, lalu mengeluarkan udara bersih melalui keenam ventilasi di sisinya.
Melansir Studio Roosegaarde, mesin di dalam menara dilapisi dengan cladding alumunium agar terlihat lebih artistik.
Uniknya, menara ini tidak hanya menyaring udara semata. Namun juga bisa digunakan untuk membuat perhiasan.
Pada bulan Mei 2017, Studio Roosegarde membagikan hasil terbaru mengenai pengaruh menara terhadap kebersihan udara.
Penelitian ini dilakukan oleh Eindhoven University of Technology. Hasilnya, menara ini mampu mengurangi PM10 sebesar 70 persen, dan PM25 hingga 50 persen.
Pada Februari 2018, menara kedua dibawa ke Polandia dan kini berada di Studio Rosegaard Rotterdam. Kini Smog Free Tower sukes diimplementasikan di China dan Polandia.
https://properti.kompas.com/read/2018/08/28/170000421/canggih-menara-smog-free-bisa-kurangi-polusi-udara