Ini merupakan proyek perumahan 1.000 unit di atas lahan seluas 16 hektar di kawasan Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat.
Direktur Utama PT Hadez Graha Karya Ahmad Sapulloh menuturkan, meski merupakan kiprah perdana, sektor properti tak asing bagi mereka.
"Sebelumnya kami merupakan kontraktor yang mengerjakan proyek-proyek pemerintah," ujar Saepulloh, saat jumpa media, di Wisma 76, Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Menurut Saepulloh, ekspertis di sektor konstruksi sangat berguna saat memulai ekspansi bisnis di sektor properti.
Selain itu, peluang bisnis di sektor properti, khususnya perumahan sangat besar terutama untuk kelas menengah.
Oleh karena itu, tambah Ahmad, Hadez Sentosa Residence dipatok dengan harga mulai dari Rp 400 juta untuk tipe terkecil 36/60 hingga Rp 900 juta untuk tipe terluas 77/84.
Selain hunian, Hadez Sentosa Residence dilengkapi dengan berbagai fasilitas, mulai dari sekolah, ruang ritel atau mal gaya hidup, masjid, kolam renang, dan pusat kebugaran, serta danau buatan.
Sebagai pengembang baru, Ahmad menyadari, pihaknya harus mempersiapkan ekuitas atau dana perusahaan untuk memulai pembangunan. Minimal 40 persen atau Rp 400 miliar.
"Kami bertiga, saya, Herman, dan Dezy Kenedy berbagi modal masing-masing Rp 133,3 miliar," ungkap Ahmad.
Sisa kebutuhan dana, menurut Ahmad akan didapat dari hasil penjualan secara bertahap.
Hadez Sentosa Residence terdiri dari lima klaster yang masing-masing sebanyak 200 unit. Klaster pertama Greenwood, mulai dipasarkan hari ini.
Dari klaster pertama ini, kontribusi penjualan yang diharapkan senilai Rp 84 miliar.
Ahmad berkomitmen, realisasi pembangunan dilaksanakan tepat waktu. Jika serah terima mundur, Hadez Graha Karya siap membeli kembali unit 100 persen.
https://properti.kompas.com/read/2018/08/28/141520921/hadez-graha-rilis-perumahan-rp-1-triliun-di-bekasi