JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat atau Risha yang akan dibangun di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), diklaim tahan gempa hingga magnitudo tinggi.
Teknologi ini dipilih, selain biaya pembangunanannya yang relatif terjangkau, proses instalasinya pun cukup mudah.
"Dia bisa tahan gempa 7-8 Skala Richter," kata Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid di kantornya, Kamis (23/8/2018).
Pemerintah berencana mengalokasikan anggaran senilai Rp 50 juta untuk setiap kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak berat.
Sementara, bagi rumah yang rusak sedang alokasinya Rp 25 juta per KK dan Rp 10 juta per KK bagi rumah yang mengalami rusak ringan.
Untuk rumah yang rusak berat, nantinya akan dibangunkan Risha.
Khalawi mengatakan, biaya pembangunan Risha tanpa tanah sekitar Rp 90 juta.
"Tapi dengan gotong royong, baja lokal di situ, kita keroyokan dibantu TNI/Polri, masyarakat juga bersama-sama membangun, sehingga uang Rp 50 juta tadi bisa cukup," kata dia.
Untuk diketahui, sejauh ini jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Lombok mencapai 555 jiwa, dan tak kurang dari 390.529 jiwa mengungsi.
Adapun jumlah rumah yang rusak yang telah berhasil didata hingga Kamis (23/8/2018), sebanyak 80.588 unit. Namun, jumlah tersebut belum diklasifikasi tingkat kerusakannya.
https://properti.kompas.com/read/2018/08/24/210000221/pemerintah-klaim-risha-tahan-gempa-hingga-magnitudo-8