Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kereta Cepat ke Incheon Segera Dihentikan

KOMPAS.com - Kereta berkecepatan tinggi yang menghubungkan Kota Seoul, Korea Selatan, ke Bandara Internasional Incheon akan berhenti beroperasi bulan depan.

Seperti dilansir Asia.nikkei.com, pelayanan kereta yang berlangsung hanya empat tahun itu dihentikan karena mahalnya biaya operasional dan motif takut kehilangan penumpang bus.

Korea Railroad (Korail), badan transportasi publik yang dikenal sebagai operator sistem kereta, mengajukan rencana pada Juni lalu untuk menghentikan koneksi kereta itu.

Kementerian Transportasi Korea Selatan pun menyetujui rencana tersebut sebulan lalu.

Sebagai informasi, jalur kereta ke bandara dibuka pada Juni 2014 sebagai tambahan untuk sistem kereta ekspres KTX yang lebih besar sebagai penghubung Seoul dengan lima kota kecil di sekitarnya.

Hal itu dimaksudkan untuk menyediakan akses yang lebih mudah ke bandara terbesar di negara itu dari lokasi yang berjauhan, seperti Pyeongchang, kota tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada Februari 2018.

Setiap hari, 22 kereta penumpang tiba di Bandara Incheon. Namun, layanan itu telah ditangguhkan tak lama setelah olimpiade karena besarnya biaya pemeliharaan.

Kebutuhan akan transportasi itu pun menunjukkan jumlah yang mengecewakan. Tahun lalu, jumlah rata-rata harian penumpang hanya 3.433 orang.

Ada 77 persen kursi tersisa yang tidak ditempati dan gerbong kereta sering kosong pada hari kerja.

Meski demikian, menurut Kementerian Transportasi, ada 42.230.000 penumpang yang menggunakan penerbangan internasional dalam paruh pertama tahun 2018, naik 14 persen dari tahun lalu.

Sebagian besar penerbangan itu lepas landas dari Bandara Incheon. Angka ini menunjukkan bahwa penumpang udara tidak memilih KTX untuk menuju ke bandara.

Mereka memiliki dua alasan, yaitu waktu dan uang. Dibutuhkan waktu 3 jam 34 menit untuk sampai di Bandara Incheon dari wilayah selatan Busan jika menggunakan jaringan kereta KTX.

Namun, penumpang bisa memangkas 14 menit dengan naik kereta cepat ke pinggiran Seoul di Gwangmyeong dan beralih ke bus berkecepatan tinggi untuk sisa perjalanannya.

Mengenai alasan uang, kombinasi antara kereta dan bus menghabiskan biaya sekitar Rp 908.000, atau lebih murah sekitar Rp 31.000 daripada perjalanan langsung menggunakan KTX.

Meskipun kereta cepat KTX bisa mencapai kecepatan tertinggi hingga 300 km per jam, kereta yang sudah berusia 14 tahun itu berjalan di jalur rel berkecepatan tinggi dan konvensional.

Kecepatan kereta akan melambat hingga kurang dari 170 kilometer per jam saat berada di jalur konvensional.

Di sisi lain, bus tetap bisa menggunakan jalur khusus yang memungkinkan mereka melewati padatnya lalu lintas, bahkan mengalahkan laju kereta cepat.

https://properti.kompas.com/read/2018/08/21/210000421/kereta-cepat-ke-incheon-segera-dihentikan

Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pamekasan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pamekasan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Berita
[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke