Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Sejumlah Kendala Pembangunan Tol Balikpapan-Samarinda

Namun, pelaksanaannya tidak semulus yang diperkirakan. PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) selaku pengelola tol itu sempat mengalami kendala, terutama dalam pembebasan lahan.

Direktur Utama PT JBS STH Saragi mengatakan, pembebasan lahan menjadi masalah utama tersendatnya pengerjaan Tol Balsam. Salah satunya terjadi di Seksi 4.

"Pembebasan lahan tersendat. Di Seksi 4 antara Simpang Susun Palaran-Samarinda terlambat karena harus melebarkan jalan," ujar STH Saragi, Kamis (16/8/2018) di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Oleh karena itu, lanjut Saragi, JBS harus melakukan pelebaran jalan yang tadinya 40 meter menjadi 60 meter.

Selain itu, di lahan yang digarap itu ada jenis tanah lunak sepanjang 2 kilometer dengan kedalaman hampir 40 meter.

Ada pula sejumlah lahan yang tidak begitu luas, tetapi pemiliknya berbeda-beda, sehingga perlu waktu lebih lama untuk membebaskannya.

"Masalah pelebaran jalan, tanah yang lunak, dan lahan yang harus dibebaskan kecil-kecil," sebut Saragi.

Mengenai jenis tanah yang lunak tadi, kata Saragi, pihaknya harus mengatasinya dengan mengganti jenis tanah lain yang lebih mudah untuk pembangunan jalan.

Terobosan pun dilakukan melalui metode geoteknik dengan empat cara utama yakni menggunakan minipile, cerucuk, PVD, dan pile slab.

Cikal bakal Tol Trans Kalimantan ini dirancang 99,02 kilometer yang menghubungkan kota Balikpapan dan Samarinda.

Pekerjaan konstruksinya ditargetkan rampung akhir 2018 dan beroperasi penuh pada April 2019 mendatang.

https://properti.kompas.com/read/2018/08/16/200000121/ini-sejumlah-kendala-pembangunan-tol-balikpapan-samarinda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke