Di Sidang Paripurna, Presiden Beberkan Prestasi Infrastruktur

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah terus menggenjot percepatan pembangunan nasional, baik berupa infrastruktur fisik maupun sosial.

Lewat percepatan tersebut, pemerintah ingin mendorong pertumbuhan ekonomi baru di daerah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pengembangan wilayah dan juga berdampak pada UMKM.

"Konektivitas yang makin tersambung akibat pembangunan infrastruktur bukan hanya akan membuat ekonomi kita lebih efisien dan berdaya saing, tapi juga akan mempersatukan kita
sebagai bangsa," kata Presiden saat menyampaikan pidato dalam sidang tahunan MPR, DPR, dan DPD di Kompleks Parlemen, Kamis (16/8/2018).

Dari aspek konektivitas, sejak 2015 hingga 2017 sudah terbangun dan dikembangkan pelabuhan di 477 lokasi. Sementara, jalur kereta api secara akumulatif yang telah dibangun mencapai 369 kilometer.

Adapun untuk bandara baru yang telah diselesaikan ada 11 bandara dan 397 kilometer jalan tol yang sudah operasional.

Presiden menambahkan, pemerintah juga terus membangun dan mengintegrasikan Jalan Tol Trans Sumatera, Tol Tran Jawa dan Trans Papua, guna membuka kesempatan ekonomi baru bagi masyarakat.

"Jalan-jalan baru tersebut menjadi bagian dari keberhasilan pengelolaan arus mudik Lebaran tahun ini, yang berjalan lancar, nyaman, dan penuh keriangan," ujarnya.

Terakhir, Presiden juga menyoroti soal pembangunan waduk, bendungan dan jaringan irigasi yang dapat bermanfaat bagi para petani.

Dengan pembangunan tersebut, diharapkan petani dapat melakukan panen lebih dari satu kali dalam setahun, sehingga membantu Indonesia dalam mencapai ketahanan pangan.