Tol yang nantinya dikelola PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) ini terdiri atas lima seksi. Seksi 1 dari KM 13-Samboja sepanjang 21,95 kilometer dan Seksi 5 dari KM 13 Balikpapan-Bandara Sepinggan sepanjang 11,09 kilometer dibiayai melalui mekanisme Viability Gap Fund (VGF).
Sementara, Seksi 2-4 dari Samboja hingga Samarinda sepanjang 65,82 kilometer dibiayai melalui mekanisme investasi. Adapun progres pembebasan lahan yang diperlukan telah mencapai 95,47 persen.
Direktur Utama PT JBS STH Saragi mengatakan, pihaknya berupaya untuk terus mempercepat penyelesaian konstruksi.
"Kami terus bekerja secara optimal, untuk itu dibutuhkan tim yang solid. Kami tetap berupaya dapat selesai tepat waktu," kata Saragi dalam keterangan tertulis, Minggu (12/8/2018).
Sekali pun, upaya percepatan dilakukan guna mengejar target penyelesaian proyek yang telah ditentukan sebelumnya.
"Silakan berinovasi untuk percepatan pembangunan, tapi pastikan unsur K3 tetap dijaga, karena proyek jalan tol bukan hanya bersinggungan dengan konstruksi, tapi ada banyak SDM (orang) yang terlibat di dalamnya, pastikan keselamatan semua orang," kata Kushartanto.
Kehadiran Tol Balikpapan-Samarinda diyakini dapat memangkas jarak perjalanan. Bila saat ini, jarak Balikpapan-Samarinda bila ditempuh dengan jalan biasa mencapai 150 kilometer, dengan hadirnya tol ini jarak tempuh dipangkas menjadi 100 kilometer.
Seiring dengan jarak yang semakin pendek, waktu tempuh pun akan semakin singkat. Bila sebelumnya memerlukan waktu 3-4 jam, dengan tol ini waktu tempuh cukup 1 jam.
Dengan demikian, dapat memangkas biaya logistik karena distribusi barang antar dua kota tersebut menjadi lebih cepat.
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, diharapkan menjadi salah satu solusi upaya meningkatkan perekonomian dan pemerataan pembangunan di wilayah antar kota tersebut.
https://properti.kompas.com/read/2018/08/12/142021721/konstruksi-cikal-bakal-tol-trans-kalimantan-baru-6525-persen