Bangunan stadion ini menuai kritik karena desainnya dianggap mirip bagian vital wanita.
Meski sang ratu arsitek telah tiada, namun gaya rancangannya masih dipertahankan. Satu yang terbaru adalah pembangunan hotel Morpheus di Macau.
Resor ini terdiri dari empat hotel, berbagai ritel mewah, serta tempat hiburan dan kasino.
Morpheus Hotel ini dilengkapi dengan 770 kamar, suite, villa, beberapa restoran, ruang meeting, serta kolam renang rooftop.
“Di satu sisi ini adalah pasangan yang sempurna untuk Zaha Hadid Architect dan Zaha sendiri karena kliennya pun sama antusisnya untuk menciptakan sebuah bangunan yang visioner, seusatu yang benar-benar mewakili abad kita di Macau,” ujar Vivianna Muscettola, project director Zaha Hadid Architect (ZHA).
Bangunan ini terinspirasi dari ukiran batu giok tradisional China. Pada bagian tengah bangunan, terdapat ruang kosong yang menarik perhatian.
Sela antara ruang kosong, digunakan sebagai jembatan penyeberangan dari satu sisi ke sisi lainnya. Jembatan tersebut juga berfungsi sebagai restoran, bar, juga lounge hotel.
Fitur yang paling mencolok adalah penggunaan fitur eksoskeleton yang mirip penutup luar pada hewan. Fitur ini berfungsi sebagai penyangga sekaligus pelindung yang terbuat dari alumunium.
Uniknya, fitur eksoskeleton ini merupakan yang pertama digunakan dalam eksterior dan menaungi hotel 40 lantai ini.
Fitur eksoskeleton, mampu memindahkan struktur pendukung bangunan ke luar, sehingga interior terlihat lebih luas.
Pada bagian atas, fitur eksoskeleton terlihat lebih sederhana dan tidak serumit pada bagian bawahnya.
Lapisan ini berguna memaksimalkan cahaya matahari.
Selain itu, 12 lift kaca tembus pandang juga disiapkan agar pengunjung dapat menikmati keindahan interiornya.
https://properti.kompas.com/read/2018/08/11/200000321/morpheus-hotel-unik-dengan-eksterior-tak-biasa