JAKARTA, KOMPAS.com – Melambungnya harga rumah di Jakarta membuat masyarakat mengalami kesulitan mencari rumah dengan harga terjangkau.
Tingginya harga tanah berpengaruh signifikan terhadap banderol harga rumah. Informasi mengenai mahalnya harga rumah di Jakarta ini menjadi berita terpopuler di kanal Properti Kompas.com, Kamis (9/8/2018).Berikut ini daftar berita populer selengkapnya: 1. Sulitnya cari rumah Rp 500 jutaan di Jaksel
Meroketnya harga rumah di Jakarta membuat masyarakat mengalami kesulitan mencari rumah dengan harga terjangkau sesuai kantong.
Tingginya harga tanah berpengaruh signifikan terhadap banderol harga rumah. Tak mengherankan rumah tapak yang dipasarkan tidak ada yang dibanderol Rp 500 jutaan.
Rata-rata sudah menyentuh angka lebih dari Rp 1 miliar per unit. Bahkan, di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, yang notabene di luar pusat kota, sulit menemukan rumah dengan harga ratusan juta rupiah.
Berita selengkapnya: Sulitnya Mencari Rumah Seharga Rp 500 Jutaan di Jakarta Selatan 2. Jembatan penghubung dua negara di NTT nyaris ambruk
Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis meninjau jembatan Maiskolan di Kecamatan Amanuban, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Kondisi jalan yang menghubungkan Kabupaten TTS dengan Kabupaten Malaka dan Timor Leste, serta sejumlah obyek wisata menarik di Pantai Selatan Pulau Timor tersebut nyaris ambruk.
"Saya sudah lihat ini, dan ini sangat membahayakan kendaraan jika melintas di atas jembatan ini. Padahal rusaknya sudah dari tahun 2015 lalu," kata Fary kepada Kompas.com, Rabu (8/8/2018).
Berita selengkapnya: Fary Tinjau Jembatan Penghubung Dua Negara yang Nyaris Ambruk
3. Jangan karena ganti gubernur, program rumah rakyat dikorbankan
Pemerintah Provinsi baru saja mencoret anggaran pembangunan tiga rusun yang telah dianggarkan sebelumnya. Total anggaran tersebut sebesar Rp 712 miliar.
Adapun tiga rusun yang dimaksud yaitu Rusun Jalan Inspeksi BKT di Kelurahan Ujung Menteng, Rusun PIK Pulogadung, dan revitalisasi pembangunan Rusun Karang Anyar di Jakarta Pusat.
Namun, langkah itu dikritik oleh Dosen Kelompok Keahlian Perumahan Permukiman Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SKPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB) Jehansyah Siregar.
"Yang namanya program harusnya berkesinambungan. Jangan karena beda gubernur, jadinya ingin mengganti judul program saja dari rusunawa jadi rumah lapis atau yang lain, sehingga ingin menunjukkan 'programnya' dia," tutur Jehan kepada Kompas.com, Rabu (8/8/2018).
Berita selengkapnya: Jangan karena Ganti Gubernur, Program Rumah Rakyat Dikorbankan
4. Kini, "driver" Grab bisa beli rumah Rp 350 jutaan dengan DP 5 persen
Pengemudi atau driver yang menjadi mitra kerja Grab Indonesia sekarang bisa membeli rumah dengan uang muka atau down payment (DP) 5 persen.
Dengan harga Rp 350 juta dan tenor kredit pemilikan rumah (KPR) 15 tahun, mitra Grab bisa mencicilnya dengan membayar Rp 3 juta per bulan.
Rumah yang dapat diakses oleh para mitra Grab Indonesia tersebut ada di kawasan Telaga Bestari, di Tangerang, dengan unit berluas 24/60 dan 24/70.
Kepastian ini dimungkinkan setelah penandatanganan kerja sama dilakukan pada Rabu (7/8/2018) antara Grab Indonesia, PT Intiland Development Tbk, dan PT Bank BNI Syariah. Berita selengkapnya: Driver Grab Indonesia Bisa Beli Rumah Rp 350 Juta dengan DP 5 Persen
5. Pengembang ini tawarkan kavling tanah Rp 8,35 juta per meter persegi
Siapa bilang lahan kosong di Jakarta sudah habis? Ternyata, masih banyak kavling siap bangun untuk dijadikan perumahan di wilayah ibu kota Indonesia ini.
Kendati tak sebanyak dan semasif apartemen dan rumah tapak, produk kavling siap bangun masih dijadikan sebagai andalan atau profit center para pengembang.
Salah satu pengembang yang masih menjual kavling siap bangun adalah PT Jagakarsa Realty yang memiliki lokasi proyek di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Berita selengkapnya: Pengembang Ini Tawarkan Kavling Tanah Rp 8,35 Juta Per Meter Persegi
https://properti.kompas.com/read/2018/08/10/090857421/terpopuler-sulitnya-cari-rumah-murah-dan-rusun-yang-dicoret