Jika kondisi ini terus berlarut, maka kota yang dijuluki Venesia dari Timur ini bisa berada di bawah permukaan laut pada tahun 2030 mendatang.
Untuk mengantisipasi hal ini, sebuah taman di kampus Thammasat University dirancang sebagai bagian dari penanganan anti banjir.
Thammasat University terletak di daerah langganan banjir, sehingga pembangunan kolam yang mampu menampung air hujan dapat membantu mengurangi dampaknya.
Taman ini terhubung dengan sistem air melalui kanal di sepanjang tepinya. Dengan luas 145.600 meter persegi, taman ini dilengkapi dengan kolam retensi raksasa yang mampu menyimpan hujan, hingga satu juta galon di lahan seluas 44.800 meter persegi.
Pihak universitas menggandeng firma arsitektur Landprocess untuk merancang dan membangun taman.
Sebelum memulai proses desain, pihak Landprocess memfasilitasi audiensi dengan mahasiswa, staf, dan penduduk di sekitar kampus.
Proses ini menghasilkan penambahan beberapa program seperti perpustakaan yang dapat diakses umum dan juga ruang yoga.
Kolam ini direncanakan juga mampu menampung air dalam jumlah besar setelah badai menerpa. Pembangunan taman ini menghabiskan dana hingga 700 juta dollar AS.
Pembangunan taman kampus Thammasat University ini mengikuti selesainya Chulalongkorn University Centenary Park, bulan Maret tahun lalu.
“Dengan kolam penimpanan dan halaman rumput, kita bisa menahan air banjir selama yang diinginkan,” ujar Kotchakorn Voraakhom, pendiri Landprocess.
Voraakhom menambahkan, setelah banjir usai, air yang tersimpan di taman dapat dialirkan ke sistem pembuangan kotoran umum.
Sebelum Thammasat University, Chulalongkorn University (CU) Centenary Park sudah mengawalinya terlebih dahulu.
Bahkan taman ini dibangun dengan kemiringan tiga derajat, sehingga memudahkan air untuk mengalir ke kolam raksasa.
CU Centeenary Park dibangun untuk menyediakan ruang terbuka hijau dan sebagai perayaan hari jadi ke-100 universitas.
Sama seperti Thammasat University, CU Centenary Park juga dibangun dengan kolam penyimpanan air serta drainase bawah tanah.
Chulalongkorn University Centenary Park memiliki empat lahan basah, yang memiliki fungsi ganda sebagai ruag komunal.
Lahan ini dilapisi dengan kolam filtrasi yang mengolah air. Air yang diolah tidak hanya berasal dari area kampus saja, namun juga dari daerah lain yang berdekatan.
“Saya pikir (taman ini) memberikan sebuah kesempatan bagi masyarakat untuk memikirkan lebih banyak mengenai kota ini dan apa yang bisa dilakukan,” tutur Kotchakorn Voraakhom.
https://properti.kompas.com/read/2018/08/06/230000421/taman-kampus-bisa-menangkal-banjir