Jumlah ini terus meningkat setiap tahun. Tahun 2018, persentase penduduk dunia yang tinggal di daerah kota mencapai 55 persen. Bahkan pada tahun 2050, diprediksi 68 persen masyarakat global tinggal di kawasan perkotaan.
Pertumbuhan penduduk di perkotaan sendiri didorong oleh beberapa faktor. Dua faktor utamanya adalah peningkatan populasi urban dan pergeseran gaya hidup yang mengarah ke perkotaan.
Kedua faktor ini menambah jumlah penduduk yang tinggal di kota menjadi 2,5 miliar jiwa pada tahun 2050 mendatang, dengan hampir 90 persen pertumbuhan terjadi di Asia dan Afrika.
Beberapa kota di Indonesia juga mengalami pertumbuhan populasi yang signifikan. Jakarta contohnya, mengalami pertambahan penduduk dari 8,39 juta pada tahun 2000 menjadi 10,32 juta jiwa pada tahun 2015.
Kota besar lain seperti Surabaya juga mengalami hal yang sama. Pada tahun 2005 penduduk di ibu kota Jawa Timur ini mencapai 2,68 juta dan bertambah menjadi 2,94 juta pada tahun 2018.
Namun di balik ramainya pemberitaan mengenai tingginya pertambahan populasi, ada beberapa kota yang mengalami penurunan jumlah penduduk.
Kota Yichun di China, misalnya telah berubah menjadi kota yang pada penduduknya akibat sumber daya kayu yang melimpah.
Namun pada tahun 2012 hingga 2016, kota itu kehilangan 12 persen dari jumlah populasi warganya karena sumber daya alam yang mulai menipis.
Berkurangnya populasi penduduk perkotaan juga terjadi di beberapa kota di Korea Selatan dan Jepang.
Nagasaki contohnya, pada tahun 2005 kota ini memiliki jumlah penduduk 1,4 juta jiwa. Namun jumlah ini terus berkurang setiap tahun. Pada 2015, penduduk Nagasaki hanya berkisar 1,37 juta jiwa.
Kota Busan juga mengalami hal yang sama. Pada tahun 2005, kota ini memiliki populasi mencapai 3,5 juta jiwa dan berkurang menjadi 3,1 juta jiwa pada tahun 2018. Jumlah ini diperkirakan akan terus menurun hingga mencapai angka 3,2 juta pada tahun 2030.
Detroit di Amerika Serikat juga mengalami tren yang sama. Penurunan jumlah penduduk dimulai dari tahun 1960 dengan jumlah penduduk mencapai 1,6 juta. Tren ini terus berlanjut.
Pada tahun 2010 jumlah penduduk Detroit hanya sebesar 711 ribu jiwa. Tahun 2017 populasi kota ini hanya sebesar 673 ribu saja.
Kota St. Louis di Michigan bahkan hanya memiliki jumlah penduduk sebesar 308 ribu jiwa. Jumlah ini berkurang drastis dibanding tahun 2000 yang memiliki populasi sebesar 348 ribu jiwa.
Penyebab berkurangnya populasi
Penurunan jumlah penduduk di beberapa terjadi karena tiga alasan. Pertama, ketika tingkat kelahiran sebuah negara berada di bawah angka 2.1. Populasi negara tersebut mulai menurun, begitu pula dengan tingkat populasi di perkotaan.
Sebagai contoh, tingkat kelahiran Korea Selatan saat ini berada di angka 1.17. Jepang juga mengalami hal serupa, tingkat kelahiran di negara matahari terbit tersebut berada di angka 1.44.
Kedua, di beberapa kota, jenis pekerjaan yang berkutat di bidang pertambangan dan manufaktur telah lenyap.
Ketiga, jumlah populasi yang terus berkurang juga diakibatkan oleh hilangnya sumber daya, dan perubahan teknologi.
https://properti.kompas.com/read/2018/07/27/220836921/berbanding-terbalik-dengan-jakarta-kota-kota-ini-menurun-populasinya