LRT City merupakan konsep hunian dengan pendekatan pengembangan kota yang bersifat kompak (compact), mengadopsi tata campuran (mixed use), maksimalisasi penggunaan angkutan massal, dan dilengkapi jaringan jalur pejalan kaki/sepeda (pedestrian/bike lane).
Hingga tahun 2022 mendatang, ACP menargetkan dapat membangun sebanyak 22 LRT City yang tersebar di seluruh trase pengembangan light rail transit yang konsesinya dimiliki induk usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Sesuai penugasan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 Tentang Percepatan Penyelenggaraan (LRT) Terintegrasi di Wilayah Jabodebek, ACP akan membangun LRT City di tiga jalur pelayanan dalam tahap satu pembangunan LRT.
Tahap satu dengan panjang lintasan 43,3 kilometer ini mencakup Lintas Cawang-Cibubur sepanjang 14,3 kilometer, Lintas Cawang-Bekasi Timur 18,5 kilometer, dan Lintas Cawang-Dukuh Atas dengan panjang 10,5 kilometer.
Sebagai tahap awal, ACP membangun 7 LRT City dengan total nilai investasi Rp 12 triliun. Ketujuh LRT City tersebut, masing-masing Eastern Green, Urban Signature, Gateway Park, Royal Sentul Park, Oase Park, Cisauk Point, dan MTH 27.
"Tiga di antara ketujuh proyek tersebut sedang dalam tahap pembangunan yakni Eastern Green, Royak Sentul Park, dan Gateway Park. Sementara empat proyek lainnya masih dalam tahap persiapan," ujar Direktur Utama ACP Amrozi Hamidi kepada Kompas.com, Sabtu (21/7/2018).
Sementara 13 LRT City lainnya masih dikaji kelayakan bisnis, dan finansialnya. Termasuk lokasi-lokasi incaran sebagai pengembangan masa depan (future development).
ACP, kata Amrozi, akan secara agresif dan ekspansif mengembangkan LRT City. Hal ini tidak saja sebagai upaya untuk menjadi engine of growth dari induk usaha, juga mengedukasi pasar tentang hidup praktis di kawasan dengan dukungan transportasi massal berbasis rel.
"Secara investasi, bagi perusahaan, ini sangat menguntungkan. Sementara bagi investor pembeli, gain dan yield yang ditawarkan sangat positif, sekitar 20 persen. Harganya saat ini Rp 565 juta tipe studio," tutur Amrozi.
Sebagai engine of growth, menurut Komisaris Utama ACP Pundjung Setia Brata, induk usaha sangat mendukung ACp mengembangkan bisnis properti.
"Injeksi dana sebagai modal telah dilakukan dengan nilai Rp 1,1 triliun. Sementara sisanya Rp 900 miliar bisa didapat dari penjualan, jual obligasi, pinjam kredit bank, atau apa pun untuk memenuhi belanja modal Rp 2 triliun," jelas Pundjung.
Tahun ini, ACP menargetkan dapat meraup penjualan marketing sales dari 7 proyek LRT City senilai Rp 1 triliun. Hingga Juni, baru mencapai Rp 153 miliar.
Sebagian sisa untuk memenuhi target tersebut, diharapkan berasal dari realisasi penjualan NUP proyek-proyek LRT City unggulan yang melebihi permintaan (oversubscribed).
https://properti.kompas.com/read/2018/07/22/233810821/22-lrt-city-bakal-dikembangkan-adhi-commuter-properti